Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA

avatar
· 阅读量 43
Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA
Foto: Prabowo dan Pangeran MBS (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta

Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat mempercepat perjanjian dagang antara Indonesia dan negara-negara Teluk Arab. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan keduanya di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi.

Perjanjian dagang yang dimaksud adalah Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC), yang terdiri dari enam negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman. Negosiasi FTA ini sebelumnya telah dilakukan dua kali, yakni pada September 2024 dan Februari 2025.

"Mereka (Prabowo dan MBS) menyambut baik hasil positif dari negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk dan Republik Indonesia, yang diselenggarakan pada September 2024 dan Februari 2025, dan menyampaikan harapan mereka untuk menyelesaikan perjanjian tersebut dalam waktu dekat," bunyi pernyataan bersama, dikutip Kamis (3/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Intip Oleh-oleh Prabowo Rp 437 T Usai Temui Pangeran Arab

Selain membahas percepatan FTA, Prabowo dan MBS juga menyoroti nilai perdagangan bilateral yang telah mencapai US$ 31,5 miliar dalam lima tahun terakhir. Arab Saudi disebut sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk.

Keduanya juga sepakat untuk terus mengembangkan volume perdagangan, mendorong kunjungan timbal balik antara pejabat publik dan swasta, serta menyelenggarakan acara perdagangan melalui Dewan Bisnis Saudi-Indonesia. Hal ini diharapkan mampu mengonversi peluang kerja sama menjadi kemitraan nyata.

ADVERTISEMENT

Jika FTA rampung, Indonesia diprediksi bakal memperluas akses pasarnya ke kawasan Timur Tengah, khususnya untuk produk-produk ekspor unggulan seperti peralatan elektronik, kulit, logam, dan produk manufaktur lainnya.

Analisis dari Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menunjukkan FTA Indonesia-GCC bisa meningkatkan ekspor sektor peralatan elektronik hingga 33,86%, komoditas kulit sebesar 29,3%, logam sebesar 28%, dan produk manufaktur lainnya 27,7%.

Komoditas ekspor utama nonmigas Indonesia ke GCC saat ini antara lain mobil, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, hingga produk kertas. Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia paling banyak mendatangkan produk baja, aluminium, polimer, belerang, dan alkohol industri dari kawasan GCC.

(hal/rrd)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest