
- Indonesia Gabung BRICS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam mengenakan tarif tambahan 10% kepada negara manapun yang mendukung kebijakan Anti-Amerika dari kelompok BRICS. Ancaman ini muncul di saat BRICS menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi.
BRICS menawarkan diri bak surga bagi diplomasi multilateral di tengah perang dagang dan konflik geopolitik. Dalam pernyataan bersama dari pembukaan pertemuan puncak BRICS di Rio de Janeiro, blok ekonomi tersebut memperingatkan kenaikan tarif dapat mengancam perdagangan global.
Beberapa jam kemudian, Trump memperingatkan bahwa dia akan mengecam negara-negara yang ingin bergabung dengan kelompok tersebut. Kendati begitu, Trump tidak menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan anti-Amerika dalam postingannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%, tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social dikutip dari Reuters, Senin (7/7/2025).
Baca juga: Sri Mulyani Buka Suara soal Trump Ancam Tambah Tarif 10% buat Anggota BRICS |
BRICS merupakan organisasi antarpemerintah dengan empat negara anggota pendiri, yakni Brasil, Rusia, India, dan China. Organisasi ini menggelar pertemuan puncak pertama pada 2009 lalu.
Anggota BRICS kini terdiri dari 11 negara, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS pada Januari 2025. Indonesia menjadi anggota ke-10 setelah Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Indonesia Gabung BRICS
Indonesia telah menjejakkan kaki sebagai anggota baru BRICS. Hal ini ditandai dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro pada Minggu (6/7/2025) waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, para pemimpin BRICS menyepakati arah baru kerja sama, termasuk memperdalam kolaborasi ekonomi, perdagangan, dan keuangan. Bagi Indonesia, agenda ini menjadi momentum penting untuk memperluas pasar ekspor dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Prabowo mengatakan negara-negara BRICS bisa menjadi ceruk pasar potensial bagi produk-produk Indonesia.
"Nah poin kedua ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia," jelas Airlangga Hartarto kepada awak media saat mendampingi Prabowo di KTT BRICS Rio, Senin (7/7/2025).
(rea/kil)作者:Retno Ayuningrum -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()