
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan anggaran tambahan Rp 3,14 triliun di pagu indikatif 2026. Penambahan anggaran ini diperlukan untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, Swasembada Pangan, hingga Swasembada Energi.
Tito menjelaskan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyampaikan pagu indikatif Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebesar Rp 3,24 triliun. Ia menyebut pagu indikatif ini turun 32,30% atau sekitar Rp 1,54 triliun dari pagu alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 4,79 triliun.
"Pagu indikatif ini mengalami penurunan sebesar Rp 1,54 triliun atau 32% dibanding pagu anggaran 2025 sebesar Rp 4,79 triliun," ungkap Tito dalam RDP bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Janji Sri Mulyani Jaga Defisit APBN Tidak Melebar-Hati-hati Kelola Utang |
Tito menjelaskan, prioritas kerja Kemendagri 2026 mendukung program prioritas presiden dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. pengendalian inflasi, Koperasi Merah Putih, pembangunan tiga juta rumah, penurunan stunting, MBG, Sekolah Rakyat, ketahanan pangan, pemeriksaan kesehatan gratis, Sekolah Garuda, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
"Dampak tidak tersedianya pagu non-operasional pada pagu indikatif, yang disampaikan kementerian keuangan pada Kemendagri, menyebabkan program prioritas yang kami sampaikan tadi, untuk dilaksanakan berbagai, baik kegiatan rutin maupun kegiatan-kegiatan prioritas presiden, prioritas nasional, prioritas kementerian, berpotensi akan sulit untuk terlaksana," jelasnya.
Tito meminta DPR untuk menyampaikan usulan anggaran tambahan Rp 3,14 triliun, sehingga anggaran Kemendagri 2026 mencapai Rp 6,39 triliun. Ia menyebut, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk program prioritas presiden sebesar Rp 1,85 triliun.
"Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mendukung program prioritas presiden, yang kami sampaikan tadi, mulai Koperasi Merah Putih, makan bergizi, kemudian juga kegiatan sekolah rakyat, ketahanan pangan, ketahanan energi, ini hampir melibatkan semua daerah, ini sebanyak lebih kurang Rp 1,85 triliun," imbuhnya.
Tonton juga "Jawaban Mensos soal Pelaksanaan Makan Gratis di Sekolah Rakyat" di sini:
[Gambas:Video 20detik]
作者:Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()