Gibran Targetkan RI Swasembada Gula Tahun Depan

avatar
· 阅读量 28
Gibran Targetkan RI Swasembada Gula Tahun Depan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka /Foto: Dok. Kementan
Jakarta

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menargetkan Indonesia swasembada gula pada 2026 dan gula industri 2028. Karena menurutnya Indonesia perlu benar-benar mandiri dalam hal pengadaan pangan.

Hal ini disampaikan dalam acara Rembuk Tani Bersama Wakil Presiden RI di Lahan Ketahanan Pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta (8/7) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Ini perintah langsung dari Presiden. Tahun depan, kita harus swasembada gula konsumsi. Tahun 2027, maksimal 2028, kita benar-benar harus mandiri. Semua masalah, air, pupuk, harga, kemitraan, harus segera diselesaikan, dan saya apresiasi Pak Menteri yang gerak cepat dan turun langsung ke lapangan," tegas Gibran, dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp 1,5 T untuk Beli Gula Petani

Dalam kesempatan tersebut, Gibran juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dan akademisi dalam pengembangan teknologi pertanian, termasuk mekanisasi dan pemanfaatan drone untuk budidaya tebu.

Sementara itu, Amran mengungkapkan kesiapan Kementerian Pertanian dalam mendukung petani dengan skema jaminan harga, pembiayaan tanpa agunan, serta program bongkar ratun nasional. Pemerintah, melalui BUMN, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap hasil panen tebu dengan harga minimal Rp 14.500/kg.

ADVERTISEMENT

"Itu harga dasar yang tidak boleh turun. Ini instruksi Presiden dan Wapres. Kami juga ubah skema KUR agar petani bisa akses kredit tanpa akumulasi. Bahkan, nanti kredit bisa dipotong langsung dari hasil tebu di pabrik, tanpa agunan," jelas Amran.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Disiapkan Jadi Gerai Sembako Modern

Ia juga menegaskan bahwa produksi tebu akan didongkrak melalui replanting nasional selama tiga tahun berturut-turut, dengan target peremajaan tanaman seluas 500 ribu hektare (ha) di seluruh Indonesia.

"Kami pastikan semua ekosistem pendukung, benih, pupuk, pompa, teknologi, hingga regulasi. Setelah itu, kami akan kawal langsung di lapangan. Yang tidak produktif, kami evaluasi. Tapi yang serius, pasti kami dukung penuh," ujar Amran.

Yogyakarta menjadi simbol sinergi antarwilayah dalam rantai pasok industri gula nasional. Meski luas lahan terbatas, daerah ini tetap berperan penting sebagai wilayah pengolahan yang terhubung dengan sentra tebu di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Kunjungan Gibran ke Sleman ini menjadi momentum penting dalam menegaskan bahwa swasembada gula bukan lagi wacana, melainkan agenda nyata dengan peta jalan yang jelas, program yang konkret, dan kepemimpinan yang responsif.

(ada/ara)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest