
IDXChannel - Indeks utama bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street bakal diuji musim laporan keuangan kuartalan dan data inflasi pada pekan depan. Periode ini terjadi setelah indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi, di tengah sentimen kesepakatan tarif dagang.
Sebelumnya Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru terhadap lebih dari 20 negara yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025, termasuk peningkatan bea masuk untuk tembaga, farmasi, dan semikonduktor.

Berdasarkan data LSEG IBES, laba perusahaan dalam indeks S&P 500 diperkirakan hanya tumbuh 5,8 persen pada kuartal II-2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 10,2 persen pada 1 April 2025.
Analis dari Ned Davis Research mencatat bahwa 78 persen perusahaan S&P 500 berhasil melampaui estimasi konsensus pada kuartal pertama, meningkat dari tiga kuartal sebelumnya.

Mereka menyatakan laba yang tinggi akan menjadi sinyal bahwa perusahaan mampu memitigasi dampak tarif terhadap operasional bisnis.
Pekan depan sentimen pasar akan didominasi oleh laporan keuangan dari sektor perbankan, termasuk JPMorgan Chase, Bank of America, dan Goldman Sachs.

Beberapa perusahaan besar lain yang juga dijadwalkan melaporkan kinerjanya termasuk Netflix, Johnson & Johnson, dan 3M, demikian dilansir Investing, Minggu (13/7/2025).
作者:13/07/2025 07:10 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()