
"Tantangan ekonomi Indonesia juga tidak ringan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia, OECD, dan tentu Kementerian Keuangan berada di kisaran 4,7% hingga 5,8%. Menunjukkan adanya moderasi dalam aktivitas ekonomi," ungkap Mahendra dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Mahendra menyebut, kondisi industri domestik hingga Juni 2025 masih menghadapi sejumlah tekanan pada posisi suplai. Sementara, di sisi permintaan masih melemah akibat turunnya kelas menengah dan berkurangnya lapangan kerja formal.
Baca juga: Pemerintah Diminta Percepat Belanja Negara buat Genjot Ekonomi RI |
Meski begitu, Mahendra menyebut kinerja eksternal Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan dengan mencatatkan surplus perdagangan. Akan tetapi, daya saing Indonesia masih menurun.
"Daya saing Indonesia tetap menjadi perhatian utama untuk bisa dipertahankan," imbuhnya.
Mahendra menyebut, peran jasa keuangan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga akhir Desember 2024, aset sektor jasa keuangan mencapai Rp 14.550 triliun dengan kapitalisasi pasar modal sebesar Rp 12.097 triliun.
"Ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan memiliki kekuatan struktural yang besar untuk menopang ketahanan ekonomi khususnya dalam menghadapi tekanan global," pungkasnya.
Tonton juga video "Sri Mulyani Ungkap Kabar Buruk Ancam Strategi Ekonomi Prabowo" di sini:
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)
作者:Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()