Banyak BUMD Boncos Tak Disuntik Mati, Mendagri Ungkap Penyebabnya

avatar
· 阅读量 28
Banyak BUMD Boncos Tak Disuntik Mati, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Foto: Mendagri Tito Karnavian menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta (Firda CA/detikcom)
Jakarta

Kemendagri mencatat ada 300 BUMD yang mencatatkan kerugian dengan nilai mencapai Rp 5,5 triliun. Secara keseluruhan, jumlah BUMD sendiri mencapai 1.091 dengan nilai aset Rp 1.240 triliun.

"Dengan nanti adanya aturan, peraturan mengenai pembubaran bagi yang sudah sakit yang nggak bisa ditolong lagi, maka itu akan lebih tegas. Bentuknya peraturan dulu lah, Peraturan Pemerintah atau Peraturan Mendagri," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).

Tito menargetkan aturan tersebut bisa terbit di tahun 2025. Dalam hal ini Kemendagri akan melakukan pembicaraan dengan DPR RI, Sekretariat Negara hingga Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: 500 BUMD Rugi Rp 5,5 T, Ini Biang Keroknya

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah pusat tidak bisa menyuntik mati BUMD sakit karena tidak memiliki kewenangan. Pihak yang berwenang melakukan itu adalah pemerintah daerah.

"Karena keadaan, karena nggak ada kewenangan dari pusat untuk melakukan pembubaran. Pembentukannya mereka meminta persetujuan dari Mendagri, pembubaran tidak ada. Sementara ini pembubaran itu kewenangannya pada kepala daerah," jelas Tito.

Tito menjelaskan, sebagian besar BUMD yang mengalami kerugian berasal dari sektor aneka usaha seperti pelabuhan, pasar, dan lain-lain. Sedangkan yang paling mendominasi kelompok laba ialah perusahaan air minum, disusul Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

BUMD dengan laba tertinggi ialah PT BPD Jawa Barat-Banten Tbk, dengan laba sebesar Rp 678 miliar di tahun 2024 lalu. Disusul PT Migas Utama Jabar dengan laba Rp 623 miliar, PT BPD Jatim Tbk dengan laba Rp 600 miliar, PT Bank Jateng dengan laba Rp 569 miliar, dan PT BPD Bali dengan laba Rp 545 miliar.

Sedangkan untuk BUMD dengan laba paling rendah, antara lain ada PT BPR BKK Kabupaten, Wonosobo dengan laba hanya Rp 1 juta. Kemudian ada PT BPR BKK Taman dan PT BPR BKK Tulung dengan laba Rp 3 juta, lalu PT Sarana Pembangunan Riau dengan laba Rp 4 juta, dan PT BPR BKK Temanggung dengan laba Rp 8 juta. (fdl/fdl)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest