Menaker Bantah RI Krisis Lapangan Kerja

avatar
· 阅读量 33
Menaker Bantah RI Krisis Lapangan Kerja
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli - Foto: Kemnaker
Jakarta

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membantah Indonesia berada dalam fase krisis lapangan kerja. Yassierli menyatakan optimismenya, meski belakangan muncul video antrean pelamar kerja yang membludak.

Fenomena membludaknya antrean pelamar untuk satu lapangan kerja terus terjadi beberapa waktu terakhir. Sejumlah konten video hingga foto di media sosial viral, menampilkan antrean panjang di job fair maupun walk-in.

"Nggak sih nggak, optimis. Optimis kita ya," singkat Menaker saat ditemui di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Kamis (17/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbaru, antrean pelamar kerja terlihat mengular di kawasan Santiong, Cianjur, hanya untuk satu lowongan toko ritel. Saat diminta respons soal ini, Yassierli enggan berkomentar.

"Saya no comment dulu ya," tuturnya.

ADVERTISEMENT
Baca juga: Sinyal Kuat RI Sedang Krisis Lapangan Kerja

Dalam acara Executive Breakfast Meeting IKA Fikom Unpad di tempat yang sama, Yassierli memang menekankan pentingnya menyampaikan informasi positif dan optimisme di tengah tantangan sektor ketenagakerjaan.

"Masyarakat ini butuh optimisme. Semakin kita sampaikan fear, tadi buka lowongan 50, yang datang 1.000. Semakin fear nanti datang 100 ribu. Terbatas. Padahal kita punya labor market information system SIAPkerja," beber Yassierli.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan pada prinsipnya dunia usaha memiliki komitmen untuk menyerap tenaga kerja seluas-luasnya. Namun demikian, realitas di lapangan menunjukkan adanya beberapa faktor krusial yang menimbulkan gap antara supply dan demand tenaga kerja.

Dunia usaha juga memerlukan iklim investasi yang benar-benar enabling dan pro-growth, agar ekspansi usaha dapat tercipta, dan memberikan multiplier effect pada penciptaan lapangan kerja baru.

"Jadi jika ditanya, apakah kondisi ini 'darurat'? kami lebih menyebutnya sebagai 'wake-up call'. Ini sinyal keras bahwa kita harus melakukan reformasi struktural di pasar kerja, menata ekosistem investasi, dan mendorong peningkatan employability tenaga kerja kita," kata Shinta.

Shinta juga mengingatkan bahwa kondisi ini bukan semata-mata sinyal 'darurat tenaga kerja', tetapi sebuah cerminan adanya mismatch struktural di pasar tenaga kerja. Jika tidak segera diintervensi secara tepat, berpotensi menekan daya saing nasional dalam jangka panjang.

(ily/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest