DPR Sentil BPS soal Penundaan Rilis Data Kemiskinan

avatar
· 阅读量 34
DPR Sentil BPS soal Penundaan Rilis Data Kemiskinan
Foto: Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP). Foto: Shafira/detikcom
Jakarta

Komisi X DPR RI menyampaikan kritik kepada Badan Pusat Statistik (BPS) lantaran mendadak tunda pengumuman angka kemiskinan. Seharusnya, konferensi pers pengumuman rilis tersebut dilaksanakan pada Selasa (15/7/2025) kemarin.

Kritik ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Maria Yohana Esti Wijayati di hadapan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP). Esti mempertanyakan alasan BPS menunda pengumuman tersebut.

"Seharusnya disampaikan 15 Juli pukul 11.00, namun pukul 10.13 diumumkan ditunda. Kami tentu ingin mengetahui sekaligus meminta klarifikasi mengapa penyampaian data itu ditunda dan sementara mengapa tanggal itu dibutuhkan karena kami butuh," kata Esti di Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: BPS Mendadak Tunda Pengumuman Angka Kemiskinan

Menurut Esti, penyampaian rilis data tepat waktu merupakan hal yang penting mengingat data BPS sendiri menjadi sumber rujukan dari berbagai pihak. Data ini juga menjadi acuan untuk pemerintah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun sayangnya, Esti menemukan bahwa dalam beberapa waktu terakhir pihaknya menemukan terjadi sejumlah kesalahan maupun perbedaan data. Salah satunya menyangkut target literasi.

ADVERTISEMENT

Komisi X mencatat bahwa target literasi membaca untuk tahun 2026 mencapai 65,89%. Padahal, berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tercatat bahwa pada 2024 angka literasi sudah mencapai 72,44%.

"Berarti kan kami salah mencantumkan target di tahun 2026. Nah ini siapa yang seharusnya memperbaiki Sementara kemarin kami sudah dok (ketuk palu) di Rapat Banggar. Tentu ini kan menjadi problem," ujarnya.

Di samping itu, Esti juga meminta agar data BPS tidak mengandung unsur 'pesanan'. Jangan sampai, sejumlah data merupakan hasil dari permintaan segelintir pihak untuk mencapai tujuan tertentu.

"Mohon untuk di dalam penyusunan data BPS ini jangan mengandung pesanan yang berimplikasi terhadap bagaimana supaya daerahku angka kemiskinannya naik, dibuat tinggi, agar apa? Agar bantuannya banyak. Atau sekolah, bagaimana aku pesan daerahku literasinya rendah, atau angka putus sekolahnya tinggi atau bagaimana," ujar Esti.

(shc/rrd)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest