
Keputusan Garuda Indonesia membeli 50 unit pesawat Boeing dinilai tepat secara teknis dan bisnis. Dengan dominasi armada Boeing saat ini, langkah maskapai pelat merah itu disebut lebih efisien dan menguntungkan di masa depan.
Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menyebut Garuda sudah lama lebih banyak mengoperasikan Boeing dibanding merek lain. Dengan prinsip communality, maskapai akan lebih hemat biaya jika armadanya didominasi oleh satu pabrikan.
"Kalau terkait pesawat jenis Boeing untuk Garuda, di maskapai itu ada prinsip communality. Artinya kalau pakai pesawat 1 jenis, itu akan lebih menguntungkan dibanding berbagai jenis. Nah di Garuda itu yang banyak kan Boeing, ada beberapa yang Airbus (A330) tapi sedikit sekali," ujar Gatot kepada detikcom, Selasa (22/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, hal ini tidak berarti Garuda sama sekali menutup peluang membeli pesawat Airbus, selama jenisnya tidak tumpang tindih dengan yang sudah dimiliki Boeing. "Kalau pesawat dari Airbus tipe tertentu dianggap diperlukan, ya tidak apa-apa dibeli. Tapi kalau tipe-nya sama dengan yang Boeing, misalnya A320 itu kan sama dengan Boeing 737, dengan prinsip communality sebaiknya Garuda pilih Boeing 737 saja," jelasnya.
Baca juga: Tarif Trump 19%, Bisa Redakan Badai PHK di RI? |
Sementara itu, pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan faktor lain Garuda memilih Boeing adalah waktu tunggu produksi yang lebih cepat ketimbang Airbus. "Masa tunggu untuk Airbus bisa mencapai 5-8 tahun. Sedangkan Boeing lebih singkat, 3-5 tahun, tergantung jenis pesawatnya," ujarnya.
Soal isu keselamatan Boeing yang belakangan ramai dibicarakan, Alvin menyebut persepsi publik memang sudah telanjur buruk. Namun, ia memastikan Boeing dan pemerintah AS telah melakukan pembenahan serius. "Masalah utama Boeing adalah sudah terlanjur terbentuk persepsi publik yang meragukan kualitas pesawatnya. Pemerintahan AS pun sudah membatasi kapasitas dan proses produksi agar Boeing bisa pulih," jelas Alvin.
Senada, Gatot juga mengingatkan bahwa semua pesawat yang sudah mengantongi sertifikasi kelaikudaraan dipastikan aman. Tinggal bagaimana maskapai mengoperasikannya sesuai prosedur.
"Jika sudah dinyatakan laik terbang, berarti pesawat itu, apapun jenisnya, Boeing, Airbus, ATR, Comac, N219, dan lain-lain, berarti sudah digaransi keselamatannya. Tinggal pengoperasian oleh maskapainya harus comply terhadap SOP dan aturan penerbangan," tutup Gatot.
(hal/rrd)作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()