Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) masih berlanjut pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 5 basis poin (bp) menjadi 6,02%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 4 bp menjadi 6,47%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 bp menjadi 6,49%.
Level yield curve 10-tahun mendekati batas bawah dari weekly estimated range di di kisaran 6,47%-6,60%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp38,9 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp24,4 triliun.
FR0103 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,2 triliun dan Rp4,3 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,6 triliun.
Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp50,2 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SBSN sebelumnya tanggal 8 Juli yang mencapai Rp40,8 triliun. Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp12 triliun, di atas target indikatif sebesar Rp9 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis sebesar 0,02%, bergerak dari level Rp16.323/US$ di hari Senin menjadi Rp16.320/US$ kemarin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen positif masih berlanjut, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 3bp dari posisi hari sebelumnya menjadi 3,88% dan 4,35%.
Sementara CDS 5-tahun Indonesia turun tipis sebesar 1bp menjadi 72bps.
Selama tujuh hari terakhir, CDS 5-tahun Indonesia stabil di kisaran 72bp hingga 75bp, mengindikasikan pandangan investor terhadap creditworthiness Indonesia masih terjangkar dengan baik.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi demand yang stabil untuk instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0054, FR0058, FR0096, FR0080, FR0083,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (23/7).
加载失败()