
Presiden Prabowo Subianto menegaskan mazhab ekonomi neoliberal tak akan punya tempat di Indonesia selama dirinya memimpin. Ia menyindir teori "trickle down" atau kekayaan yang menetes dari orang kaya ke masyarakat bawah, dinilai terlalu lama untuk jadi kenyataan.
Menurut Prabowo, konsep tersebut hanya membuat si kaya makin kaya, sementara si miskin terus tertinggal. Ia menyebut, butuh waktu ratusan tahun bagi kekayaan untuk bisa benar-benar terasa manfaatnya di lapisan bawah masyarakat.
"Menetesnya lama banget. Menetesnya butuh 200 tahun. Kalau 200 tahun, udah mati kita semua itu," ujar Prabowo dalam Harlah PKB yang disiarkan akun YouTube DPP PKB, Rabu (23/7/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Sentil Pengusaha Nakal: Jangan Akal-akalan, Itu Nyuri dari Rakyat! |
Prabowo menyinggung Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan bahwa perekonomian Indonesia harus dibangun dengan asas kekeluargaan, bukan konglomerasi seperti yang dianut dalam ekonomi neoliberal.
"Asas keluarga, asas kekeluargaan ya seluruh bangsa Indonesia kita harus diperlakukan sebagai keluarga. Ini bertentangan dengan beberapa mazhab-mazhab ekonomi terutama mazhab ekonomi neoliberal," lanjut Prabowo.
Ia pun menilai pendekatan ekonomi neoliberal tak sesuai dengan realita di Indonesia. Bahkan, ia menyebut praktik seperti itu seperti "akal-akalan".
"Jadi itu nggak bener, ndak bener, tidak akan netes ke bawah. Jadi kita kayak diakal-akalin," tegasnya, disambut tawa para hadirin.
(hal/rrd)作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()