Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan sebanyak 14 perusahaan telah diperiksa terkait kasus pelanggaran mutu, kualitas, takaran hingga oplosan beras. Pemeriksaan ini dilaksanakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.
"Banyak, sudah ada 14 perusahaan (diperiksa)," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).
Menindaklanjuti hal tersebut, Zulhas menyusun tiga langkah yang akan dilakukan pemerintah mengatasi beras oplosan yang beredar. Pertama, pemerintah tak akan segan-segan memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan terbukti mengoplos
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu, bagi yang melanggar, yang melakukan penipuan terhadap masyarakat, menjual tidak sesuai dengan apa yang ditawarkan, itu jelas pasalnya. Maka harus dilakukan tindakan yang tegas. Sudah ada Kejaksaan Agung, Bareskrim Polri, dan ada Satgas Pangan. Jadi ini kalau masih mau main-main, ya siap-siap saja," tegasnya.
Baca juga: Terungkap! Ini Biang Kerok Banyak Kasus Beras Oplosan |
Kedua, Zulhas mengatakan beras yang tidak sesuai mutu atau oplosan tidak ditarik dari peredaran. Namun, dia meminta produsen menurunkan harga beras sesuai dengan kualitasnya.
Sebagai efek jera, Zulhas meminta produsen tidak berbohong kepada masyarakat terkait kualitas beras yang dipasarkan. Ia memperingatkan produsen beras untuk jangan main-main.
"Nggak ditarik (dari peredaran). Turunkan harga sesuai isinya. Jangan berbohong kalau masih mau main-main, ini sudah 14 perusahaan diperiksa," terangnya.
Baca juga: Beras Bakal Diatur Jadi Satu Harga, Bisa Lebih Murah! |
Ketiga, pemerintah akan menghapus kategori kualitas pada beras yaitu premium dan medium. Meski begitu, harga dan kualitas yang dijual ke pasaran tetap akan diatur dalam satu aturan.
"Beras nanti kita akan buat hanya satu jenis beras saja. Beras ya beras, sudah. Ya tidak lagi premium dan medium. Beras ya beras," tuturnya.
Alasan keputusan itu diambil buntut dari permasalahan beras yang terjadi. Menurut Zulhas, digantinya kemasan beras yang tidak sesuai dengan labelnya sering terjadi.
"Nah, oleh karena itu, saudara-saudara, beras ini adalah program yang menyangkut hajat hidup orang banyak, program prioritas utama Bapak Prabowo, oleh karena itu tidak ada yang boleh bermain-main di sini, apalagi mengambil manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingannya sendiri," tegasnya.
(ada/ara)作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()