Perang Thailand & Kamboja Bisa Bikin Investor Kabur ke RI?

avatar
· 阅读量 41
Perang Thailand & Kamboja Bisa Bikin Investor Kabur ke RI?
Thailand-Kamboja Memanas, Asap Tebal Selimuti Toko Swalayan di Sisaket - Foto: TPBS/Handout via REUTERS
Jakarta

Konflik bersenjata militer Thailand dan Vietnam pecah di perbatasan kedua negara. Konflik itu menimbulkan korban tewas hingga menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

Meningkatnya tensi kedua negara dikhawatirkan merembet pada stabilitas ekonomi kawasan Asia Tenggara. Lantas, peluang apa yang bisa dioptimalkan oleh Indonesia?

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, sektor pariwisata Kamboja dan Thailand bisa terganggu akibat konflik tersebut. Wisatawan asing yang melancong ke Thailand tercatat mencapai 35 juta orang per tahun, sementara Kamboja 6,2 juta per tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau dilihat ini kan menimbulkan kekhawatiran dan resiko bagi para wisatawan. Dan Indonesia bisa menangkap peluang untuk menarik wisatawan asing datangnya ke Indonesia. Ini jadi salah satu peluang asalkan memang promosi wisata kemudian infrastruktur pendukung pariwisatanya itu terus dibenahi," katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Bagaimana Konflik Thailand-Kamboja Bisa Menyentuh Dompet Rakyat Indonesia?

ADVERTISEMENT

Namun peluang untuk mengambil investor asing yang sebelumnya berinvestasi di Thailand dan Kamboja tidaklah mudah. Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyebut persaingan menggaet investor bukanlah dengan Thailand atau Kamboja, melainkan Vietnam.

Tauhid menjelaskan, Vietnam tengah berebut investor yang relokasi dari China. Oleh karena itu, jika yang terlibat konflik adalah Vietnam maka peluang mendatangkan investasi cukup besar.

"Kalau Vietnam yang perang, baru. Ekonominya besar, tapi kan nggak ada masalah. Jadi kompetisinya masih kuat, besar," terang Tauhid.

Namun yang terpenting saat ini adalah menengahi konflik tersebut agar tidak meluas dan membesar. Tauhid menilai konflik Kamboja dan Thailand harusnya bisa diselesaikan di level ASEAN tanpa melibatkan PBB.

Senada, Policy and Program Director Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) Piter Abdullah menyebut belum ada peluang untuk Indonesia merebut investasi dari kedua negara. Terlebih, ia menilai konflik tersebut tidak akan berlangsung lama.

Menurut Piter, Thailand kerap dilanda konflik politik yang menyebabkan pergantian kekuasaan namun tidak sampai mengganggu industri dalam negeri. Apalagi konflik yang terjadi saat ini masih berskala kecil dan berlokasi di perbatasan.

"Jadi untuk sementara ini saya tidak melihat bahwasanya ini akan menjadi ancaman bagi investor sehingga investor cabut dari Thailand untuk keluar. Apalagi kemudian memindahkannya ke Indonesia. Kita belum dalam posisi yang bisa menggantikan Thailand," sebut Piter.

Kalaupun investor pindah kemungkinan negara yang dipilih adalah Malaysia atau Vietnam. Menurut Piter hal ini harus menjadi catatan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing investasi.

"Kalaupun dia mau pindah, kemungkinan besarnya justru akan ke Vietnam atau ke Malaysia. Ini yang harus kita, menjadi bahan refleksi kita. Bagaimana kita meningkatkan daya sayang kita untuk masuknya FDI, masuknya investasi," tutup Piter.

(ily/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest