Rojali, Sinyal Kelas Menengah Mulai Tertekan

avatar
· 阅读量 43
Rojali, Sinyal Kelas Menengah Mulai Tertekan
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta

Fenomena Rojali alias rombongan jarang beli kian sering ditemukan di pusat perbelanjaan. Mereka datang ke mal, jalan-jalan, mencoba produk, tapi akhirnya pulang dengan tangan kosong. Sekilas tak ada yang aneh, namun bagi Badan Pusat Statistik (BPS), fenomena ini bisa menjadi alarm dini.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, mengatakan Rojali bukan sekadar tren sosial biasa, melainkan gejala ekonomi yang perlu dicermati lebih dalam. Meski tidak serta-merta menunjukkan kemiskinan, Rojali bisa mencerminkan tekanan konsumsi, terutama pada kelompok rumah tangga rentan.

"Fenomena Rojali memang belum tentu mencerminkan tentang kemiskinan, tetapi ini relevan juga sebagai gejala sosial, bisa jadi karena tekanan ekonomi terutama kelas yang rentan," kata Ateng dalam konferensi pers, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025 menunjukkan bahwa bukan hanya masyarakat kelas bawah yang mulai mengencangkan ikat pinggang. Bahkan kelompok atas pun mulai menahan konsumsi. Artinya, kehati-hatian ekonomi kini meluas lintas kelas sosial.

Baca juga: BPS Sebut Fenomena Rojali karena Tekanan Ekonomi

ADVERTISEMENT

Fenomena ini menjadi penting untuk diperhatikan karena bisa berdampak pada stabilitas ekonomi nasional. Ketika konsumsi rumah tangga yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi RI menjadi lesu, maka efeknya bisa menjalar ke berbagai sektor, mulai dari perdagangan, jasa, hingga manufaktur.

BPS pun mengingatkan pemerintah agar tidak hanya fokus pada penurunan angka kemiskinan semata, tapi juga mulai mempertimbangkan kebijakan yang menjaga daya beli kelompok menengah ke bawah.

Kehadiran Rojali seharusnya menjadi pengingat bahwa di balik pusat perbelanjaan yang tetap ramai, ada keresahan tersembunyi soal keuangan. Dan bila kelas menengah yang selama ini menjadi motor belanja sudah mulai berhenti belanja, maka tanda-tanda perlambatan ekonomi bisa jadi sudah di depan mata.

"Rojali adalah sinyal penting bagi pembuat kebijakan untuk tidak hanya fokus menurunkan angka kemiskinan, tetapi juga memperhatikan ketahanan konsumsi dan stabilitas ekonomi rumah tangga kelas menengah bawah," ujar Ateng.

(fdl/fdl)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest