Beras Oplosan di Toko Ritel Ditarik, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah

avatar
· 阅读量 28
Beras Oplosan di Toko Ritel Ditarik, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah
Beras Oplosan di Toko Ritel Modern/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Ritel modern mulai menarik merek beras yang diketahui oplosan. Sejumlah merek beras kini hilang dari peredaran.

Dalam pantauan detikcom di sejumlah ritel modern, Sabtu (26/7/2025) misalnya di Alfamidi kawasan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, beras yang dijual hanya dua merek yakni Raja dan Topi Koki.

Penjaga Alfamidi itu menyebut, sejumlah merek beras telah ditarik oleh distributor sejak beberapa hari terakhir. Ia menyebutkan salah satunya juga merek Sania hingga Beras Sentra Ramos sudah beberapa hari tidak datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggal yang di rak itu aja, ditarik-tarikin dari kemarin. Iya (Sania) Sentra Ramos itu udah nggak ada stoknya. Nggak tahu datang lagi kapan," kata petugas yang enggan menyebutkan namanya kepada detikcom.

Baca juga: Beras Oplosan di Ritel Modern Turun Harga Jadi Segini

Lalu di ritel Indomaret di kawasan Ciater, juga demikian. Namun yang berbeda merek yang hilangnya. Di Indomaret tersebut hanya terdapat beras merek Indomaret yakni Beras Pandan Wangi produksi PB Sidang Asih dan Beras Premium produksi PT Unifood Candi Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Merek lainnya dari kemarin ditarikin, jadi tinggal yang ada sekarang aja. Kurang tahu kapan yang lain datang, sudah ditarikin soalnya," ucap petugas Indomaret tersebut.

Pengusaha Ungkap Alasan Tarik Beras

Beras Oplosan di Toko Ritel Ditarik, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Merespons temuan detikcom, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pun mengakui telah menarik sejumlah merek beras premium. Hal ini dilakukan untuk menurunkan kekhawatiran dan tuntutan masyarakat atas masih beredarnya sejumlah merek beras yang diketahui melanggar aturan atau dioplos.

Ketua Umum Aprindo Solihin menerangkan sebenarnya ritel modern tidak memiliki kapasitas mengecek mutu atau kualitas beras yang dijual. Ia menegaskan, ritel modern bukan yang memproduksi beras.

"Kita tidak ada kemampuan untuk mengetahui isi dalam beras, dalam kemasan 5 kilo itu. Kita nggak punya kemampuan pada saat ini, tetapi kan masyarakat melihatnya bahwa, wah ini mengedarkan dan lain sebagainya," kata dia kepada detikcom, Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Beras Oplosan Tak Ditarik Meski Bikin Geger, Cuma Diminta Jual Murah

Ia menyayangkan saat ini seakan semua pihak menyoroti ritel yang menjual beras. Solihin juga mengatakan banyak pihak baik kelompok masyarakat, penegak hukum daerah yang memeriksa ritel dan menjadikan ritel objek pemeriksaan beras oplosan.

Solihin mencontohkan surat yang diterima salah satu ritel dari Kepolisian Jawa Timur Resor Sampang. Ia mengatakan terdapat setidaknya 13 syarat yang harus dibawa pelaku usaha ritel untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kenapa kita malah jadi objeknya?Kita kan tidak memproduksi. Kita kan juga nggak menimbang gitu loh. Nanti kalau salah satu (syarat) nggak dibawa, kita diuber. Padahal kita menjual beras nggak sembarangan, sudah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), kalau di atas kan kena pidana. Nah ini kita yang dioprak-aprik," ungkapnya.

Selain dari penegak hukum, pengusaha ritel juga mendapatkan tekanan dari kelompok masyarakat untuk menarik beras premium dari edaran. Salah satunya imbauan dari salah satu ormas yang meminta agar ritel modern seperti Alfamart menarik sejumlah merek dari peredaran dalam waktu 3x24 jam.

Pengusaha Minta Pemerintah Tegas

Beras Oplosan di Toko Ritel Ditarik, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah Beras Oplosan di Toko Ritel Modern/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Dengan kondisi saat ini, Solihin meminta pemerintah lebih tegas menindak pelaku beras oplosan ini. Ia meminta arahan agar tidak membuat masyarakat panik atau kebingungan terhadap beras yang beredar di ritel.

"Saya punya anggota mengharapkan ketegasan gitu loh. Sementara dinyatakan merek produk ini terindikasi melakukan pengurangan mutu dan seharusnya, solusinya hanya diminta supaya tetap display, sementara masyarakat di bawah mintanya diturunkan, kita dipanggil polisi. Ini jangan membingungkan masyarakat," jelasnya.

Ia juga kembali menegaskan bahwa perusahaan ritel bukan yang memproduksi beras. Ritel hanya menjual beras dari distributor dan tidak memiliki kemapuan mengecek mutu dan kualitas beras.

"Kita tidak ada kemampuan untuk mengetahui isi dalam beras, dalam kemasan 5 kilo itu, kita nggak punya kemampuan pada saat ini. Tetapi kan masyarakat melihatnya bahwa, wah ini mengedarkan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
(ada/ara)
Beras Oplosan di Toko Ritel Ditarik, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest