
IDXChannel - Wilmar Group kembali menjadi sorotan setelah terseret dalam dua kasus besar di Indonesia yang menyangkut komoditas strategis, kelapa sawit dan beras.
Perusahaan agribisnis raksasa asal Singapura ini kini menghadapi ketidakpastian hukum akibat penyelidikan kepolisian atas dugaan penjualan beras oplosan serta kasus dugaan korupsi dalam penerbitan izin ekspor minyak sawit mentah (CPO).

Mengutip The Business Times (21 Juli 2025), CGS International (CGSI) baru-baru ini menurunkan rekomendasi Wilmar International, yang tercatat di Bursa Singapura (SGX), dari “hold” ke “reduce”, dengan target harga SGD2,70 (turun dari SGD3,15), setelah muncul kekhawatiran meningkatnya risiko regulasi di Indonesia.
Menurut analis CGSI Jacquelyn Yow, bisnis beras Wilmar di Tanah Air memang bukan kontributor utama terhadap laba operasional grup. Namun, sejumlah kabar negatif teranyar mulai menimbulkan ketidakpastian baru yang bisa membayangi prospek Wilmar ke depan.

“Meski kontribusi bisnis beras Wilmar di Indonesia terhadap laba operasional secara keseluruhan kemungkinan tidak signifikan, perkembangan terbaru di negara tersebut — termasuk penyitaan lahan dan dugaan kasus korupsi — telah menambah ketidakpastian bagi grup ini," ujar Yow.
作者:27/07/2025 12:30 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()