
IDXChannel - Sektor pertambangan diproyeksi menghadapi sejumlah tantangan ke depan seiring dengan ekspektasi penurunan produksi batu bara nasional dan proyeksi harga batu bara yang cenderung soft di kisaran USD100–130 per ton.
Di mana kedua faktor tersebut berpotensi berdampak negatif terhadap permintaan jasa pertambangan.

Stockbit Sekuritas menilai, pertambangan nikel menjadi mesin pertumbuhan atau growth engine baru, namun perbedaan skala dengan batu bara membuatnya sulit untuk mengompensasi potensi penurunan bisnis secara keseluruhan.
Dengan konteks tersebut, investor disarankan untuk bisa fokus pada emiten–emiten yang prospek pertumbuhannya berasal dari level perusahaan (company–specific drivers) seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

"Sementara itu, kami melihat prospek PT United Tractors Tbk (UNTR) sulit untuk lepas dari dinamika sektornya secara umum, mengingat skalanya yang besar,” tulis Stockbit Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/7/2025).
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, produksi batu bara nasional berpotensi turun 11 persen year on year pada 2025 ke level 739,5 juta ton, lebih rendah 19 persen dibandingkan RKAB 2025 di level 917 juta ton.

“Kami mengekspektasikan penurunan produksi batu bara dapat berlanjut pada 2026, seiring respons dari pemerintah terhadap permintaan China dan India yang masih cenderung lemah,” tulis riset tersebut.
作者:28/07/2025 10:33 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()