 
            Kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) diklaim bisa membuka lapangan kerja. Pasalnya, tarif impor yang ditetapkan AS untuk Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan beberapa negara anggota ASEAN.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, Vietnam dan Taiwan berencana merelokasi pabriknya ke Indonesia. Sebagai informasi, AS mematok tarif impor ke Vietnam sebesar 20%. Sementara Taiwan sebesar 32%.
"Tarif 19% ini masih banyak breakdown yang dibawa yang akan membuat ekonomi kita bagus ke depan. Lapangan kerja, akan banyak orang dari Vietnam juga pengin, Taiwan pengin juga relokasi karena 1% very meaningful sebenarnya," jelas Luhut dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: AS & Eropa Deal Tarif, Harga Minyak Mulai Berotot | 
Luhut menyebut, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah yang memungkinkan sejumlah perusahaan asing merelokasi pabriknya ke Indonesia. Di sektor pertambangan misalnya, ia menyebut RI kaya akan mineral penting.
"Jadi banyak yang kita punya, kita punya critical mineral, kita punya rare earth, punya banyak sekali seaweed dan sebagainya," jelasnya.
Luhut menegaskan, tidak ada alasan yang menghambat pertumbuhan Indonesia. Bahkan ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7-8% pada 2029-2030.
"Kecuali tadi kita tidak sungguh-sungguh melihat masalah, tidak kita detail mengerjakannya, tidak kita bangun kekompakan, kita saling menyalahkan, itu akan menjadi korban adalah rakyat," tutupnya.
(/ara)作者:Ardan Adhi Chandra, Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()