SBY Bakal Bahas Konflik Internasional di Pidato Peradaban

avatar
· 阅读量 36
SBY Bakal Bahas Konflik Internasional di Pidato Peradaban
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Foto: Aryo Mahendro/detikBali
Jakarta

Yayasan Institut Peradaban bakal menggelar forum dialog Pidato Peradaban, World Disorder and The Future of Our Civilization pada 30 Juli 2025. Dalam acara yang akan digelar Ballroom Menara Bank Mega, Jakarta, Presiden ke-6, Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan hadir.

Dian Wirengjurit, Mantan Duta Besar Indonesia untuk Iran mengatakan, berbagai isu internasional bakal dibahas dalam acara tersebut. Salah satunya adalah konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja.

Menurut Dian, SBY memiliki pengalaman mendamaikan kedua negara pada tahun 2011. Dian menyebut konflik tersebut akan menjadi bagian yang dibahas oleh SBY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasti disinggung oleh Pak SBY, karena beliau punya pengalaman langsung dengan Pak Dipo (Dipo Alam) yang tahun 2011 itu, jadi kita dengarkan langsung nanti. Bagian dari kuliahnya pak SBY akan menyangkut soal itu," sebutnya dalam konferensi pers di kantor Institut Peradaban, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Baca juga: Seskab Era SBY Bicara Konflik Makin Meluas, Banyak Negara Terancam Gagal!

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Yayasan Institut Peradaban, Dipo Alam menyebut SBY berpengalaman dalam menghadapi konflik-konflik internasional. Tak hanya konflik di dalam negeri, konflik di kawasan juga pernah ditangani oleh SBY.

"Karena selama menjabat, beliau telah berpengalaman menyelesaikan sejumlah konflik, baik di dalam negeri maupun di kawasan," tutur Dipo.

Beberapa kalangan dari pihak birokrat, pengusaha, akademisi dan kedutaan siap hadir dalam acara ini. Melalui forum ini, kata Dipo, Institut Peradaban ingin menyeru kepada masyarakat dunia untuk berhenti meruncingkan situasi. Menurutnya yang terpenting adalah menggaungkan narasi bersama, berdialog, serta berkolaborasi dan menanamkan harapan.

"Dari sejarah peradaban dunia kita telah belajar bahwa dialog merupakan fondasi utama bagi kemajuan dan perdamaian. Dialog adalah benteng pertahanan dari kekacauan. Maka, narasi dialog harus dilantangkan kini nyaring. Kita membutuhkan lebih banyak pelatihan dialog, dan lebih sedikit pemantik konflik. Itulah maksud Institut Peradaban menggelar acara ini," jelasnya.

Dipo juga menyinggung lokasi konflik yang kian mendekat ke wilayah Indonesia. Satu bulan yang lalu titik konflik masih berada cukup jauh tapi dalam seminggu terakhir bara konflik itu sudah sampai di perbatasan Kamboja dan Thailand.

Peristiwa besar bagi Asia Tenggara, khususnya bagi organisasi ASEAN. Untuk pertama kalinya sejak 1967, sengketa sesama anggota ASEAN gagal diselesaikan lewat jalur konsensus dan pecah menjadi konflik bersenjata.

(ily/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest