Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa peradaban tidak runtuh hanya karena tantangan besar seperti perang atau krisis ekonomi. Menurutnya, keruntuhan justru terjadi ketika sebuah bangsa gagal belajar dan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Hal itu disampaikan SBY dalam forum dialog bertajuk Pidato Peradaban bertema World Disorder and The Future of Our Civilization di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (30/7/2025). Dalam pidatonya, SBY menyoroti berbagai gejolak global, mulai dari perang senjata, konflik dagang, hingga ancaman terhadap tatanan dunia yang stabil.
Ia mengutip buku Collapse: How Societies Choose to Fail or Succeed karya Jared Diamond, yang menjelaskan lima penyebab utama keruntuhan peradaban di masa lalu: kerusakan lingkungan, perubahan iklim, konflik dengan negara tetangga, hilangnya mitra dagang, dan respons internal yang lemah terhadap krisis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diamond menekankan bahwa peradaban tidak jatuh karena tantangan itu sendiri, tetapi karena kegagalan untuk belajar dan beradaptasi," ujar SBY.
Baca juga: Seskab Era SBY Bicara Konflik Makin Meluas, Banyak Negara Terancam Gagal! |
Menurutnya, dunia saat ini bergerak cepat dan tidak bisa dihadapi dengan pola pikir lama. Manusia harus siap berubah dan berbenah agar tidak tertinggal dalam pusaran krisis.
"To adapt and to adjust, to change ourselves for the better," sambungnya.
SBY juga menyinggung kegagalan para pemimpin dalam menjalankan negara secara adil dan konstitusional. Ia menyebut, banyak negara kuat justru runtuh karena pemimpinnya sendiri yang menempatkan diri di atas hukum dan melupakan kepentingan rakyat.
"Pemimpinnya meletakkan dirinya di atas pranata hukum, di atas sistem yang adil, dan di atas kesetiaan sejati terhadap negara dan rakyatnya," tegas SBY.
Sebagai contoh, SBY mengangkat peristiwa Revolusi Prancis 1789 yang pecah karena penguasa bertindak sewenang-wenang dan mengabaikan keadilan sosial. Fenomena serupa, kata dia, bisa terjadi di negara manapun, kapanpun, jika para pemimpin tidak mawas diri.
SBY juga mengutip kalimat sastrawan Inggris George Orwell tentang kehancuran kota-kota di Jerman usai Perang Dunia II. Menurutnya, apa yang terjadi di Palestina saat ini mencerminkan penderitaan manusia yang ekstrem, hingga menyentuh titik nadir peradaban.
"The death of civilization," pungkas SBY dengan nada prihatin.
(shc/rrd)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()