Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi melemah hari ini, setelah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal II 2025 masih kuat, dan Federal Reserve belum memberikan kejelasan momentum pemangkasan suku bunga acuan.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis pagi (31/7) pukul 09.15 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.441 per dolar AS, melemah 36 poin atau 0,22% dibandingkan Rabu sore (30/7) dilevel Rp16.405 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan dolar AS kemungkinan akan menguat hari ini karena data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II 2025 masih cukup baik. Ditambah the Fed semalam kembali menahan suku bunga acuan.
"Iya dua itu penyebab rally pada indeks dolar AS yang tentunya akan melemahkan rupiah. Ditambah Powell tidak memberikan sinyal untuk September. Sebelumnya ada harapan untuk sinyal pemangkasan di September," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan rally setelah data PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan. Dolar AS juga didukung oleh sikap hawkish Powell yang mengatakan belum ada keputusan mengenai tingkat suku bunga untuk September karena akan melihat dampak dari tarif pada inflasi.
"Rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.400 - Rp16.550 per dolar AS," pungkas Lukman.
Perlu diketahui, aktivitas ekonomi AS pulih pada kuartal kedua berkat meningkatnya belanja konsumen secara moderat dan menurunnya impor secara signifikan setelah upaya mengamankan barang-barang impor pada awal tahun.
Data awal pemerintah yang dirilis Rabu (30/7) menunjukkan produk domestik bruto (PDB) yang disesuaikan dengan inflasi--mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di AS--meningkat 3% secara tahunan setelah menyusut 0,5% pada periode sebelumnya.
Selain itu, Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve Jerome Powell mengesampingkan tekanan dari Gedung Putih dan menolak argumen dua pejabat yang mengusulkan pemangkasan suku bunga, dengan menegaskan bahwa bank sentral masih perlu waspada terhadap risiko inflasi.
Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu (30/7), untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Keputusan ini memicu perbedaan pendapat dari dua dewan gubernur The Fed, sesuatu yang belum terjadi sejak lebih dari 30 tahun lalu.(Adhitya)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()