Bursa Siang: Saham Asia Drop Usai PMI China Lesu, IHSG Tergelincir Turun

avatar
· 阅读量 43

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergelincir ke zona merah saat finis perdagangan sesi I hari Kamis (31/7). IHSG melemah 29 poin (-0,38%) ke posisi 7.520.
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 207,76 juta lot saham di akhir sesi I. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp8,91 triliun.
Saham top gainers:
KUAS
,
BRRC
,
SCNP
,
BUVA
,
CGAS
,
COCO
,
PPRI
. Saham teraktif:
BUVA
,
BBCA
,
ANTM
,
CDIA
,
IKAN
,
WIFI
,
BKSL
.
Sektor basic industry (bahan baku) turun terlemah sebesar 1,28%. Adapun sektor barang konsumen primer naik terkuat sebesar 0,74%.
Bursa Asia
Saham Asia melemah pada hari Kamis, terbebani oleh data aktivitas Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan.
Aktivitas manufaktur China menyusut selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juli. Indeks Manajer Pembelian (PMI) turun menjadi 49,3 pada bulan Juli dibandingkan 49,7 pada bulan Juni. Meleset dari perkiraan median 49,7 dalam jajak pendapat Reuters. Angka ini merupakan yang terendah sejak April.
Dalam 24 jam yang penuh aksi, investor juga mencerna kesepakatan perdagangan antara AS dan Korea Selatan, keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga, dan pendapatan yang kuat dari perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,7%. Saham-saham di Hong Kong dan Tiongkok memimpin penurunan setelah indikator PMI resmi menunjukkan aktivitas ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan selama bulan Juli.
Komite penetapan suku bunga Federal Reserve (The Fed) memberikan suara 9-2 pada hari Rabu untuk mempertahankan suku bunga tetap untuk pertemuan kelima berturut-turut. Dua Gubernur Fed berbeda pendapat untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.
Komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut melemahkan keyakinan bahwa biaya pinjaman akan mulai turun pada bulan September.
AS akan mengenakan tarif 15% atas impor dari Korea Selatan. Sebagai imbalannya Korsel akan menginvestasikan $350 miliar dalam proyek-proyek AS dan membeli produk-produk energi AS senilai $100 miliar.
Serangan tarif Trump membayangi pasar global, dengan negosiasi perdagangan dengan India masih berlangsung setelah Trump sebelumnya mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif 25% untuk barang-barang impor dari negara tersebut.
Sementara itu, harga tembaga berjangka anjlok 19% setelah Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif 50% untuk pipa dan kabel tembaga.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +0,64%
Topix (Jepang) +0,65%
Shanghai Composite (China) -0,68%
Shenzhen Component (China) -0,45%
CSI300 (China) -1,05%
Hang Seng (Hong Kong) -1,07%
Kospi (Korsel) -0,60%
Taiex (Taiwan) +0,23%
ASX200 (Australia) -0,05%
Asia Currencies
Yen naik 0,37% menjadi 148,95 per USD
SGD melaju 0,15% menjadi 1,2946 per USD
AUD naik 0,45% menjadi 0,6463 per USD
Rupiah drop 0,38% menjadi 16.467 per USD
Rupee drop 0,25% ke 87,6475 per USD
Yuan melaju 0,07% ke 7.1921 per USD
Ringgit merosot 0,26% ke 4,2543 per USD
Baht naik 0,04% ke 32,718 per USD
Oil
Harga minyak stabil pada perdagangan hari Kamis (31/7) karena investor mempertimbangkan risiko kekurangan pasokan di tengah desakan Presiden AS Donald Trump untuk penyelesaian cepat perang di Ukraina dengan cara menaikkan tarif impor. Meskipun lonjakan stok minyak mentah AS membebani harga.
Minyak mentah Brent berjangka untuk bulan September, yang akan berakhir pada hari Kamis, turun 10 sen atau 0,1%, menjadi $73,14 per barel. Kontrak Brent Oktober yang lebih aktif turun 14 sen atau 0,2%, menjadi $72,33.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest