Nggak Setiap Waktu, Ini Musim-musim Robeli Serbu Mal RI

avatar
· 阅读量 23
Nggak Setiap Waktu, Ini Musim-musim Robeli Serbu Mal RI
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Rombongan benar-benar beli atau Robeli disebut-sebut dapat menyerbu mal atau pusat-pusat perbelanjaan Tanah Air, menggantikan Rojali atau rombongan jarang beli dan Rohana atau rombongan hanya nanya. Namun fenomena ini tidak terjadi setiap waktu.

Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengatakan terdapat sejumlah 'musim' di mana para Robeli atau mereka yang datang ke mal dan berbelanja lebih banyak daripada Rojali dan Rohana.

Salah satunya adalah saat perayaan Lebaran karena banyak pekerja mendapat tunjangan hari raya (THR). Kemudian para Robeli ini juga banyak memadati pusat-pusat perbelanjaan saat Natal tahun baru (Nataru) atau saat yang bersangkutan mendapat gaji ke-13.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama Lebaran dapat THR, langsung bagus penjualan kita. Lebaran dapat THR, Natal dan tahun baru atau saat dapat gaji 13 itu naik," ucapnya kepada detikcom, ditulis Kamis (31/7/2025).

Selain hari raya besar, menurutnya Robeli juga cukup banyak memadati mal saat akhir atau awal bulan, di mana banyak pekerja memperoleh gaji. Sebab pada periode ini banyak masyarakat bisa mengeluarkan dana lebih, terutama untuk belanja bulanan.

ADVERTISEMENT

"Paling penting sih Lebaran dan Natal. Terus kedua pas gajian ya. Tanggal 25 gini biasanya mal sudah mulai ramai, ya sedikit-sedikit ada lah. Terutama yang sektor supermarket, orang belanja bulanan," paparnya.

Baca juga: Siapa Robeli yang Disebut-sebut Bakal Serbu Mal di RI?

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan sejatinya Robeli alias rombongan benar-benar beli masih cukup banyak memadati mal-mal di Indonesia. Walau mereka masih terkonsentrasi di luar Pulau Jawa.

Sebab menurutnya daya beli masyarakat luar Pulau Jawa saat ini masih lebih besar daripada daya beli masyarakat di Pulau Jawa. Sehingga perbedaan daya beli inilah yang kemudian membuat perbedaan jumlah Robeli di dalam dan luar Jawa.

Namun dalam menyikapi faktor rendahnya daya beli masyarakat, maka strategi utama yang harus dilakukan perusahaan pengelola mal adalah dengan menopang daya beli tersebut melalui berbagai kegiatan ataupun promo. Terutama saat musim-musim di mana Robeli jarang mengunjungi mal.

"Sejak pasca Idul Fitri, pusat perbelanjaan telah dan akan banyak menyelenggarakan berbagai program promo belanja sampai dengan menjelang Natal dan Tahun Baru nanti," jelasnya.

"Program promo belanja juga diselenggarakan sekaligus untuk memperpendek periode low season yang tahun ini berlangsung lebih panjang akibat Ramadan dan Idul Fitri datang lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya," sambung Alphonzus.

Tonton juga video "Fenomena Rojali di Tengah Krisis Daya Beli" di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(igo/fdl)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest