Koreksi IHSG Tidak Signifikan, Sebagian Besar Pelemahan Sudah Tercermin pada Harga Saham - Ashmore

avatar
· 阅读量 42

Ipotnews - Bursa saham Indonesia mengakhiri sesi perdagangan akhir Juli sekaligus membuka awal Agustus, Jumat (1/8), dengan mencatatkan kenaikan IHSG sebesar 0,71% ke posisi 7.538, sedikit lebih rendah dari sesi penutupan pekan sebelumnya di level 7.544. Investor asing membukukan arus keluar ekuitas sebesar USD138 juta selama sepekan terakhir.
 Weekly Commentary PT Ashmore Asset Management Indonesia, mencatat sejumlah peristiwa penting sepanjang pekan, antara lain:
Koreksi IHSG Tidak Signifikan, Sebagian Besar Pelemahan Sudah Tercermin pada Harga Saham - Ashmore
Apa yang terjadi selama sepekan terakhir?
Secara mingguan, IHSG melemah dibanding akhir pekan sebelumnya. Ashmore mencatat, sektor-sektor yang membukukan kinerja positif adalah sektor Teknologi dan Barang Konsumen Siklis, masing-masing naik sebesar +4,99% dan +4,00%. Di sisi lain, sektor yang tertinggal adalah sektor Keuangan dan Transportasi & Logistik yang masing-masing turun -4,70% dan -1,44%.
Kinerja komoditas terbaik pekan ini terekam pada harga Minyak Mentah (+4,38%) dan harga Batu Bara (+1,65%). Sementara itu, terjadi koreksi pada harga Gas Alam (-2,65%). Indeks Hang Seng menjadi bursa saham dengan kinerja terburuk (-3,47%).
Ashmore juga mencatat, fokus pasar minggu ini tertuju pada rapat FOMC yang mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi. Nada kebijakan secara keseluruhan tetap sama: bergantung pada data dan bersikap hati-hati. Pertumbuhan ekonomi juga lebih kuat dari perkiraan setelah sebelumnya mengalami kontraksi, didorong oleh penurunan tajam impor yang sebelumnya sempat melonjak.
Sementara itu, lowongan kerja tercatat di bawah ekspektasi pasar. Bank of Canada juga mempertahankan suku bunga tetap karena ketidakpastian kebijakan yang masih tinggi, meskipun PDB mereka pada bulan Juni tumbuh setelah dua bulan berturut-turut mengalami kontraksi.
Kawasan Eropa mencatatkan perlambatan pertumbuhan PDB setelah enam kuartal percepatan berturut-turut, meskipun masih di atas ekspektasi konsensus. Selain itu, sentimen ekonomi tercatat tertinggi dalam lima bulan terakhir dan melebihi ekspektasi, terutama didorong oleh sektor industri dan jasa. PDB Jerman juga tumbuh melampaui konsensus, dan penjualan ritel tumbuh tercepat sejak Maret 2022.
Sementara di Asia, PMI manufaktur dan non-manufaktur resmi China mencatatkan angka di bawah ekspektasi. Sektor manufaktur mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut.
Bank of Japan mempertahankan suku bunga di level tertinggi sejak 2008 dan sejalan dengan konsensus. Bank tetap berhati-hati di tengah dinamika kebijakan perdagangan global.
Di sisi lain, inflasi Indonesia tumbuh lebih cepat dari perkiraan namun masih dalam rentang target Bank Indonesia. Kenaikan ini terutama didorong oleh harga pangan dan inflasi perumahan. Surplus neraca perdagangan melebar melebihi ekspektasi akibat ekspor yang lebih besar dan impor yang lebih rendah.
Perlu waktu untuk mencerna
Ashmore mencermati, rapat FOMC mempertahankan suku bunga sesuai dengan ekspektasi, namun yang menarik adalah dua dari dua belas anggota yang memiliki hak suara memilih untuk memangkas suku bunga. Konsisten dengan pernyataan sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan perlunya lebih banyak data karena kondisi secara keseluruhan masih volatil dan ketidakpastian tetap tinggi.
Rapat FOMC berikutnya dijadwalkan pada pertengahan September, dan sebelum itu akan dirilis dua data ketenagakerjaan dan inflasi, yang diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih bagi pengambilan keputusan selanjutnya.
Meskipun nada dari Ketua The Fed tetap sama, Ashmore melihat ada sedikit pergeseran dalam pandangan terhadap pertumbuhan, yang kini digambarkan sebagai "moderat", berbeda dari sebelumnya yang disebut "ekspansi solid". Namun, panduan ke depan tetap tidak berubah.
Hal yang menjadi sorotan adalah pandangan Powell bahwa dampak dari tarif belum sepenuhnya terlihat dalam harga konsumen dan kemungkinan akan membutuhkan waktu. Ini berarti inflasi kemungkinan tetap bertahan atau bahkan meningkat jika harga-harga yang terdampak tarif mulai diteruskan ke konsumen.
Sementara itu, reaksi pasar tidak terlalu signifikan; yield obligasi AS tenor 10 tahun tetap di sekitar 4,4%, sementara yield obligasi tenor 2 tahun naik sedikit ke 3,95%. Ashmore menilai, kspektasi pemangkasan suku bunga tetap ada tahun ini, dan pasar kini sepenuhnya memperkirakan satu kali pemangkasan pada rapat FOMC bulan Desember (satu kali lebih sedikit dari ekspektasi di akhir Juni).
"Hal ini didukung oleh data terbaru inflasi PCE bulan Juni yang naik menjadi 2,6% serta pertumbuhan PDB kuartal kedua yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga pada bulan September mulai dikurangi," tulis Ashmore.
Di sisi lain, Ashmore juga mencermati bahwa China masih berada di bawah tekanan, seiring dengan data PMI manufaktur dan non-manufaktur resmi yang lebih rendah dari ekspektasi. Terutama, sektor manufaktur terus mengalami kontraksi karena lemahnya permintaan domestik. Data menunjukkan bahwa pesanan baru dan penjualan luar negeri melambat, menandakan bahwa lonjakan ekspor sebelum tarif diberlakukan mulai mereda.
Di dalam negari, emiten-emiten Indonesia masih merilis laporan keuangannya pada pekan ini, di mana sekitar setengah dari perusahaan besar melaporkan laba di bawah konsensus. "Namun, tidak terlihat adanya koreksi signifikan pada indeks saham Indonesia, yang mencerminkan bahwa sebagian besar pelemahan sudah tercermin dalam harga saham," ungkap Ashmore.
"Saham Indonesia masih diperdagangkan pada valuasi yang sangat murah secara historis, dan kami meyakini bahwa re-rating kemungkinan akan terjadi, terutama jika kebijakan dan katalis domestik seperti deregulasi dan investasi dari  sovereign wealth fund  mulai terealisasi." imbuh Ashmore.
Ashmore percaya bahwa re-rating akan menjadi katalis signifikan bagi pasar saham, terutama bagi saham-saham berkapitalisasi besar yang masih diperdagangkan pada rasio P/E sekitar -1,5 SD di bawah rata-rata 10 tahun terakhir. (Ashmore)
Koreksi IHSG Tidak Signifikan, Sebagian Besar Pelemahan Sudah Tercermin pada Harga Saham - Ashmore

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest