Imuwan Temukan Sinyal Bahaya dari Paus Biru

avatar
· 阅读量 38
Imuwan Temukan Sinyal Bahaya dari Paus Biru
Foto: worldanimalfoundation.org
Jakarta

Para ilmuwan menemukan indikasi bahaya dari paus biru. Mereka merasa khawatir setelah menyadari penurunan signifikan jumlah vokalisasi atau nyanyian satwa tersebut.

Seperti dilaporkan National Geographic, para ilmuwan menggunakan hidrofon bawah air khusus atau mikrofon versi akuatik, untuk merekam dan melacak suara kehidupan laut. Itu memungkinkan mereka menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap berbagai spesies.

Namun dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, gelombang panas yang dahsyat telah memicu perubahan mengkhawatirkan selama dekade terakhir, memungkinkan alga beracun berkembang biak dan merusak sumber makanan bagi paus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Momen Mengerikan 60 Paus Pembunuh Mangsa Seekor Paus Biru

"Hal itu menyebabkan keracunan mamalia laut paling luas yang pernah didokumentasikan. Ini adalah masa-masa sulit bagi paus," ujar ahli oseanografi biologi Monterey Bay Aquarium Research Institute, John Ryan.

Akibatnya menurut studi itu, vokalisasi paus biru turun hampir 40 persen. Fenomena ini terkait dengan populasi krill dan ikan teri menurun drastis, sehingga paus biru harus berusaha lebih keras memburu makanan.

ADVERTISEMENT

"Mereka menghabiskan seluruh waktu mereka hanya untuk mencari makanan," paparnya seperti dikutip detikINET dari Futurism, Minggu (3/8/2025).

Para ilmuwan masih berusaha memahami penyebab gelombang panas laut yang dahsyat. Kenaikan suhu menyebabkan sumber makanan penting bagi paus biru hampir punah.

Seiring perubahan iklim terus berdampak buruk, ilmuwan khawatir tentang peristiwa cuaca ekstrem di masa depan, termasuk gelombang panas laut. Ilmuwan menemukan durasi gelombang panas ini telah meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1940-an.

Gelombang panas laut ini berdampak pada seluruh ekosistem, termasuk ancaman pada paus biru. "Lebih buruk lagi, lebih sedikit kesempatan makan berarti paus biru berusaha lebih sedikit untuk bereproduksi," tambah Dawn Barlow, ahli ekologi dari Oregon State University.

Baca juga: Aneh! Paus Biru Sudah Mati 26 Tahun, Tapi Terus Keluarkan Minyak


Video: Stasiun Luar Angkasa Versi Kutub Utara

Video: Stasiun Luar Angkasa Versi Kutub Utara


(fyk/hps)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest