OPEC+ Setuju Tingkatkan Produksi, Pelemahan Harga Minyak Berlanjut

avatar
· 阅读量 13

Ipotnews - Harga minyak melanjutkan pelemahan, Senin, setelah OPEC + menyetujui kenaikan produksi besar lainnya pada September, dengan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Amerika, pengguna minyak terbesar dunia, menambah tekanan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 46 sen, atau 0,66%, menjadi USD69,21 per barel pada pukul 08.19 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Senin (4/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berada di posisi USD66,91 per barel, berkurang 42 sen, atau 0,62%. Kedua kontrak tersebut ditutup anjlok sekitar USD2 per barel pada sesi Jumat.
Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC +) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, Minggu, sepakat untuk meningkatkan output 547.000 barel per hari untuk September, merupakan langkah terbaru dalam serangkaian percepatan kenaikan produksi untuk mendapatkan kembali pangsa pasar, dengan alasan ekonomi yang sehat dan stok yang rendah sebagai alasan di balik keputusannya.
Langkah ini, sejalan dengan ekspektasi pasar, menandai pembalikan penuh dan awal dari pemangkasan produksi terbesar OPEC +, ditambah peningkatan output terpisah untuk Uni Emirat Arab, yang mencapai sekitar 2,5 juta barel per hari, atau sekitar 2,4% dari permintaan dunia.
Analis Goldman Sachs memperkirakan peningkatan pasokan aktual dari delapan negara OPEC + yang menaikkan produksi sejak Maret akan mencapai 1,7 juta barel per hari, atau sekitar 2/3 dari yang telah diumumkan, karena anggota kelompok lainnya memangkas output setelah sebelumnya mengalami kelebihan produksi.
"Meski kebijakan OPEC + tetap fleksibel dan prospek geopolitik masih belum pasti, kami berasumsi bahwa OPEC + akan mempertahankan produksi yang dibutuhkan setelah September," kata Goldman, menambahkan bahwa pertumbuhan yang solid dalam produksi non- OPEC kemungkinan akan menyisakan sedikit ruang untuk tambahan barel OPEC +.
Analis RBC Capital Markets, Helima Croft, mengatakan: "Spekulasi bahwa pasar dapat menyerap tambahan barel tampaknya membuahkan hasil bagi pemegang kapasitas cadangan musim panas ini, dengan harga yang tidak jauh berbeda dari level sebelum Hari Pembebasan tarif (Presiden Donald Trump)."
Namun, investor tetap waspada terhadap sanksi AS lebih lanjut pada Iran dan Rusia yang dapat mengganggu pasokan. Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder 100% kepada pembeli minyak mentah Rusia ketika dia berupaya menekan Moskow agar menghentikan perangnya di Ukraina.
Setidaknya dua kapal yang memuat minyak Rusia menuju kilang di India dialihkan ke tujuan lain menyusul sanksi baru AS, sumber perdagangan mengatakan pada Jumat, dan arus perdagangan LSEG menunjukkan.
Namun, dua sumber pemerintah India mengatakan kepada  Reuters , Sabtu, bahwa negara itu akan terus membeli minyak dari Rusia meski ada ancaman Trump.
Kekhawatiran tentang tarif AS yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan konsumsi bahan bakar global juga membayangi pasar, terutama setelah data ekonomi AS tentang pertumbuhan lapangan kerja, Jumat, berada di bawah ekspektasi.
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, Minggu, mengatakan tarif yang dikenakan pekan lalu pada sejumlah negara kemungkinan akan tetap berlaku daripada dipotong sebagai bagian dari negosiasi yang berkelanjutan. (ef)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest