Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia dibuka melemah, Senin, terbebani kejatuhan harga minyak mentah dan minyak pesaing Dalian, meski penguatan minyak kedelai Chicago membatasi penurunan tersebut.
Harga acuan minyak sawit untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange merosot 78 ringgit, atau 1,84%, menjadi 4.167 ringgit per metrik ton pada awal perdagangan, setelah naik 0,35% pada sesi Jumat, demikian laporan Reuters, di Kuala Lumpur, Senin (4/8).
Kontrak minyak kedelai (soyoil) yang paling aktif di Dalian turun 0,05%, sementara kontrak minyak sawitnya anjlok 1,46%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,15%.
Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak pesaingnya, karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Harga minyak mentah melanjutkan penurunan setelah OPEC + menyetujui kenaikan output besar lainnya pada September, dengan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Amerika Serikat--pengguna minyak terbesar dunia--menambah tekanan.
Pelemahan harga minyak mentah berjangka membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Ringgit, mata uang perdagangan kelapa sawit, melesat 0,98% terhadap dolar, sehingga membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
"Minyak sawit terlihat netral di kisaran 4.211-4.273 ringgit per metrik ton dan kenaikan harga dapat mengindikasikan arah," kata analis teknikal Reuters, Wang Tao. (ef)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()