Harga CPO Menguat Didukung Kenaikan Minyak Nabati Dalian, Namun Dibatasi Pelemahan Soyoil dan Minyak Mentah

avatar
· 阅读量 43

Harga CPO Menguat Didukung Kenaikan Minyak Nabati Dalian, Namun Dibatasi Pelemahan Soyoil dan Minyak Mentah
Ipotnews -Harga kontrak berjangka minyak kelapa sawit Malaysia dibuka menguat pada Selasa, didorong oleh kenaikan harga minyak nabati pesaing di Dalian. Namun, pelemahan harga soyoil di Chicago dan harga minyak mentah global yang melemah membatasi kenaikan lebih lanjut.
Kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman Oktober di Bursa Derivatif Malaysia naik 31 ringgit, atau 0,74%, menjadi 4.218 ringgit (US$997,16) per ton metrik pada awal perdagangan. Pada sesi sebelumnya, kontrak ini turun sebesar 1,37%.
Kontrak soyoil paling aktif di Bursa Dalian (DBYcv1) naik 0,39%, sementara kontrak minyak sawitnya meningkat 1,11%. Sebaliknya, harga soyoil di Chicago Board of Trade turun 0,22%.
Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing lainnya karena bersaing dalam pangsa pasar global minyak nabati.
Harga minyak mentah cenderung datar setelah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan membebani pasar setelah OPEC + menyepakati peningkatan produksi besar-besaran untuk bulan September. Namun, potensi gangguan pasokan dari Rusia memberikan dukungan bagi pasar.
Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Ringgit Malaysia, mata uang yang digunakan dalam perdagangan minyak sawit, menguat 0,12% terhadap dolar AS, sehingga membuat harga minyak sawit sedikit lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
Impor minyak sawit India dilaporkan menurun pada Juli akibat pembatalan kontrak impor. Sementara itu, impor soyoil melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun karena harga yang kompetitif dan pengiriman tertunda dari bulan Juni, menurut lima pelaku pasar.
Survei Reuters menunjukkan bahwa stok minyak sawit Malaysia diperkirakan meningkat untuk bulan kelima berturut-turut pada Juli, dan akan mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun karena pertumbuhan produksi melampaui ekspor.
Menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao, harga minyak sawit berpotensi naik menuju 4.273 ringgit per ton metrik setelah menembus level resistensi di 4.211 ringgit. (Reuters/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest