Ekspor RI Diklaim Tembus Rp 2.220 T, Surplus ke AS Rp 162 T

avatar
· 阅读量 34
Ekspor RI Diklaim Tembus Rp 2.220 T, Surplus ke AS Rp 162 T
Menteri Perdagangan Budi Santoso.Foto: Agung Pambudhy
Jakarta

Kinerja ekspor Indonesia pada semester I 2025 tumbuh sebesar 7,7%. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, ekspor pada periode tersebut tercatat sebesar US$ 135,41 miliar atau Rp 2.220 triliun (kurs Rp 16.400), naik dibanding tahun lalu yang sebesar US$ 125,73 miliar.

Surplus juga meningkat menjadi US$ 19,48 miliar atau Rp 319 triliun, naik dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 15,68 miliar atau Rp 257 triliun. Surplus terbesar Indonesia adalah dengan Amerika Serikat dengan nilai US$ 9,9 miliar atau Rp 162 ,36 triliun.

"Tujuan ekspor utama kita masih tetap RRT, kemudian disusul Amerika Serikat, India, Jepang, dan Malaysia. Kemudian kalau kita lihat surplus kita, semester pertama justru yang paling tinggi adalah ke Amerika, sebesar US$ 9,9 miliar, disusul India, Filipina, Malaysia, dan Vietnam," terang Budi dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, kawasan ASEAN menyumbang surplus perdagangan terbesar mencapai US$ 9,5 miliar, lalu Uni Eropa sebesar US$ 3,7 miliar dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) senilai US$ 0,007 miliar. Ekspor ke Eropa dan EAEU diharapkan meningkat seiring dengan perundingan dagang yang selesai dilakukan.

Budi menambahkan, ekspor Indonesia didominasi oleh industri pengolahan sebesar 83,81%, kemudian pertambangan 13,55%, dan pertanian 2,64%. Sektor pertanian mengalami pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi mencapai 49,77%, disusul disusul industri pengolahan 16,57%. Namun, sektor pertambangan dan lainnya melalui kontraksi sebesar 25,21%.

ADVERTISEMENT

Lalu dilihat dari pertumbuhannya, ekspor ke Swiss adalah yang tertinggi dengan pertumbuhan mencapai 111,2%. Selanjutnya ada Arab Saudi, Thailand, Bangladesh, dan Singapura.

"Kemudian kawasan dengan pertumbuhan ekspor tertinggi semester I adalah Asia Tengah sebesar 92%, Afrika Barat 57%, Afrika Timur 52%, Amerika Selatan 48%, Afrika Selatan 43%. Dan produk-produk yang mengalami pertumbuhan tertinggi dalam ekspornya adalah kakao dan olahan, kopi, teh dan rempah, timah, aluminium, dan berbagai produk kimia," terang Budi.

(ily/hns)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest