Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (05/08), IHSG ditutup menguat +50,54 poin (+0,68%) ke level 7.515,19.
Penguatan IHSG didorong kenaikan sahamsaham berkapitalisasi besar seperti AMMN (+5,19%), BMRI (+2,81%), BBCA (+1,81%), BBNI (+5,24%), & AMRT (+5,68%).
Dari internal, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% yoy pada Q2-2025 atau lebih tinggi dari Q1-2025 yang bertumbuh 4,87% yoy.
Dari eksternal, investor memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed lebih dari 60 basis poin hingga akhir tahun 2025 setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang melemah.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (-0,14%), S&P 500 (-0,49%), & Nasdaq (-0,65%).
Pelemahan tersebut karena para investor menghadapi data ekonomi yang kurang menggembirakan, meningkatnya ketegangan perdagangan, dan laporan pendapatan perusahaan yang bercampur.
Kekhawatiran tentang stagflasi muncul kembali setelah indeks ISM Jasa menunjukkan aktivitas yang terhenti pada bulan Juli.
Kemudian, ancaman Presiden Trump akan tarif tinggi hingga 250% untuk impor farmasi, bersama dengan kemungkinan tarif pada semikonduktor, menambah ketidakpastian pasar di tengah ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dengan India, Swiss, dan China.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed sembari terus memantau rilis kinerja emiten Q2-2025,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (06/8).
加载失败()