Market Cermati Perundingan AS-Rusia soal Ukraina, Minyak Melorot

avatar
· 阅读量 35

Ipotnews - Harga minyak melemah di perdagangan awal Asia, Senin, melanjutkan kejatuhan lebih dari 4% pekan lalu akibat tarif Amerika yang lebih tinggi terhadap mitra dagangnya, kenaikan output OPEC , dan ekspektasi AS-Rusia semakin mendekati pakta gencatan senjata Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melorot 46 sen, atau 0,69%, menjadi USD66,13 per barel pada pukul 08.19 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Senin (11/8).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 55 sen atau 0,86% menjadi USD63,33 per barel.
Ekspektasi terhadap potensi berakhirnya sanksi yang membatasi pasokan minyak Rusia ke pasar internasional meningkat, setelah Presiden AS Donald Trump, Jumat, mengatakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.
Berita ini muncul seiring Amerika meningkatkan tekanan terhadap Rusia, mendorong kemungkinan sanksi terhadap Moskow juga dapat diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai.
Trump menetapkan batas waktu Jumat lalu bagi Moskow untuk menyetujui perdamaian di Ukraina atau pembeli minyaknya akan menghadapi sanksi sekunder, dan pada saat bersamaan mendesak India agar mengurangi pembelian minyak Rusia.
"Selain perundingan AS-Rusia, data inflasi Amerika pada Selasa akan menjadi pendorong utama lainnya pekan ini," kata analis IG, Tony Sycamore.
"Data IHK yang lebih lemah dari perkiraan akan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga the Fed yang lebih awal dan lebih dalam, yang kemungkinan akan merangsang aktivitas ekonomi dan mendongkrak permintaan minyak mentah."
"Sebaliknya, data yang lebih panas akan memicu kekhawatiran stagflasi dan mendorong kembali ekspektasi penurunan suku bunga the Fed," papar dia.
Tarif impor yang lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap puluhan negara--mulai berlaku Kamis--diperkirakan membebani aktivitas ekonomi karena memaksa pengalihan rantai pasokan dan inflasi yang lebih tinggi.
Tertekan oleh prospek ekonomi yang suram, Brent anjlok 4,4% selama pekan yang berakhir Jumat, sementara WTI ambles 5,1%. (ef)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest