
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut sedang pikir-pikir untuk mempertimbangkan tarif tambahan ke China. Tarif tambahan itu mau diberikan sebagai tanggapan atas pembelian minyak Rusia oleh China.
Trump belakangan ini memberikan ancaman keras kepada negara-negara yang mengimpor minyak murah dari Rusia. India sudah jadi korbannya, negara itu terkena tarif tambahan hingga 25% oleh Trump.
Rencana Trump yang mempertimbangkan pemberian tarif tambahan ke China diungkapkan langsung oleh Wakil Presiden AS J.D. Vance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden (Trump) mengatakan dia sedang mempertimbangkannya (tarif tambahan ke China), tetapi dia belum membuat keputusan tegas," kata Vance dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Senin (11/8/2025).
Baca juga: Bikin Trump Geram, Siapa Saja yang Masih Doyan Minyak Diskon Rusia? |
Menurutnya, Trump akan sangat hati-hati dalam menentukan tarif tambahan ke China. Sebab, hubungan AS dengan China cukup rumit.
"Jelas, masalah Tiongkok sedikit lebih rumit karena hubungan kita dengan Tiongkok, hal itu hanya mempengaruhi banyak hal lain yang tidak ada hubungannya dengan situasi Rusia," lanjut Vance.
Merespons pernyataan Vance, Kedutaan Besar Beijing di Washington mengatakan bahwa perdagangan China dengan Rusia berada dalam lingkup hukum internasional.
"Komunitas internasional, termasuk Tiongkok, telah melakukan kerja sama normal dengan Rusia dalam kerangka hukum internasional," kata Liu Pengyu, juru bicara kedutaan.
Minggu lalu, Trump mengumumkan tarif hukuman sebesar 25% atas impor barang dari India. Tarif tambahan itu diberikan karena India melakukan pembelian minyak Rusia.
Saksikan Live DetikPagi :
作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()