Investor "Wait and See" Data Inflasi Amerika, Greenback Bergerak Lebih Tinggi

avatar
· 阅读量 21

Ipotnews - Dolar AS menguat, Senin, sehari sebelum rilis laporan inflasi Amerika Serikat yang dapat membantu menentukan apakah Federal Reserve akan menurunkan biaya pinjaman bulan depan.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,3% menjadi 98,52 setelah penurunan 0,4% minggu lalu, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (11/8) atau Selasa (12/8) pagi WIB.
Versus yen, mata uang AS itu diperdagangkan 148,085, menanjak 0,2%. Pasar Jepang tutup pada sesi Senin untuk liburan Mountain Day. Euro melemah 0,3% menjadi USD1,16123, sementara poundsterling turun 0,2% jadi USD1,34335.
"Dolar AS diperdagangkan sedikit lebih kuat terhadap semua mata uang utama lainnya, meski pergerakannya secara keseluruhan moderat," kata Michael Brown, analis Pepperstone, London.
"Perhitungan ulang yang sangat moderat hawkish terhadap ekspektasi kebijakan the Fed tampaknya membantu pergerakan ini, kemungkinan didorong pelaku pasar yang menyesuaikan beberapa posisi mereka menjelang risiko yang ditimbulkan oleh data CPI besok (Selasa waktu setempat)."
Dolar melempem pekan lalu karena investor menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga the Fed setelah data ketenagakerjaan dan manufaktur Amerika yang lemah.
Pejabat the Fed semakin khawatir tentang pasar tenaga kerja, menandakan keterbukaan mereka terhadap penurunan suku bunga paling cepat pada September.
Meredanya inflasi dapat memperkuat spekulasi untuk pemangkasan suku bunga bulan depan, tetapi jika muncul tanda-tanda bahwa tarif Presiden AS Donald Trump memicu kenaikan harga, hal itu mungkin akan membuat the Fed menahan suku bunga untuk saat ini.
"Penting untuk dicatat menjelang data besok bahwa standar untuk kejutan hawkish semakin tinggi," kata Francesco Pesole, analis ING.
Pesole menambahkan bahwa kenaikan bulanan sebesar 0,3% pada CPI inti akan memberi the Fed ruang untuk menurunkan suku bunga, mengingat memburuknya pasar tenaga kerja.
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan CPI inti naik 0,3% pada Juli, mendorong tingkat tahunan lebih tinggi menjadi 3%.
Trader pasar uang memperkirakan peluang pemotongan suku bunga bulan depan sekitar 90%, sementara pelonggaran 58 basis poin diprediksi terjadi hingga akhir tahun, menyiratkan dua kali pemangkasan seperempat poin.
Dolar sedikit terpengaruh oleh Trump yang menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang jeda tarif Amerika atas impor China selama 90 hari lagi, sebuah langkah yang menurut beberapa pelaku pasar sudah diperkirakan.
Dengan Amerika Serikat dan China yang berusaha mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif barang tiga digit, seorang pejabat AS mengatakan kepada  Reuters  bahwa produsen chip Nvidia dan AMD sepakat untuk mengalokasikan 15% dari pendapatan penjualan China kepada pemerintah Amerika, dengan tujuan mengamankan lisensi ekspor untuk semikonduktor.
Dolar Australia berada di posisi USD0,6515, diperdagangkan turun 0,2% menjelang keputusan kebijakan, Selasa, di mana Reserve Bank of Australia secara luas diprediksi memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,60%, setelah inflasi kuartal kedua lebih lemah dari ekspektasi dan tingkat pengangguran mencapai titik tertinggi dalam tiga setengah tahun. (ef)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest