
Kehidupan karyawan kantoran di Jakarta tentunya tak hanya soal pekerjaan, tapi juga bagaimana cara mereka menghabiskan waktu selama bekerja. Salah satunya yang biasa jadi perhatian adalah urusan perut begitu masuk jam makan siang.
Biasanya karyawan kantoran di Jakarta dan sekitarnya sudah punya tempat andalan untuk membeli makanan. Alhasil terdapat cukup banyak kantin, pujasera, warung makan, atau deretan penjaja makanan kaki lima hadir di sekitar gedung-gedung perkantoran.
Sebut saja di sekitar kawasan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Beberapa kantin atau spot kuliner tampak dipadati karyawan kantoran saat jam makan siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Selasa (12/8/2025), memasuki pukul 11.30 WIB tampak sekelompok orang dengan pakaian rapih ala karyawan kantoran mulai memadati sejumlah spot kuliner seperti Kantin Nyi Ageng Serang yang terletak di Jalan H. Achmad Bakrie Barat.
Hujan deras di sekitar kawasan siang ini tak juga menyurutkan niat para pekerja mencari santap siang. Sebab satu per satu pekerja memasuki area kantin ini, setibanya mereka langsung mengunjungi kios-kios makanan dan duduk di bangku kosong dekat situ.
Usai bersantap siang, ada yang langsung meninggalkan area kantin, namun ada juga yang menyempatkan diri untuk bersantai sejenak dengan bermain HP, mengobrol, atau sekadar menghabiskan rokok usai. Membuat para karyawan tampak silih berganti memadati kantin.
Di luar itu ada juga mereka yang datang hanya untuk memesan makan, kemudian membawanya kembali ke kantor. Kondisi ini terus berlangsung bahkan hingga di atas pukul 13.00 WIB.
Meski terlihat sudah menjadi rutinitas dan pengeluaran sehari-hari, namun keperluan untuk makan siang ini ternyata masih jadi beban pengeluaran yang tidak sedikit bagi para pekerja kantoran. Salah satunya ada Mahesa (27), seorang pekerja kantoran di kawasan Setiabudi.
Baca juga: Karyawan Jakarta Tercekik Ongkos: Gaji Habis buat Pulang Pergi! |
Di mana dalam sebulan ia mengaku bisa habis hingga lebih dari Rp 1 juta hanya untuk keperluan makan siang. Keperluan makan siang yang dimaksud sudah meliputi biaya lain seperti untuk kopi hingga rokok.
"Kurang lebih kisaran kurang dari Rp 1 juta sih bisa kalau untuk makan doang. Kadang kan kalau pekerja ada uang rokoknya gitu, kadang juga jajan juga dihitung kan," kata Mahesa saat ditemui detikcom di sekitar kantin kawasan Setiabudi.
Pada akhirnya ia merasa besaran gaji yang dimilikinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak banyak sisa bahkan hanya untuk menabung. Membuat dirinya harus lebih berhemat dalam urusan perut.
"Kadang memang di Jakarta gini walaupun kita kerja kelihatannya lumayan, tapi memang dari segi salary kadang nggak mencukupi. Jadi kita juga harus hemat budget sih kalau untuk masalah cost buat makan," paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pekerja kantoran di kawasan Setiabudi lain, Putra (29), yang sehari-hari menghabiskan cukup banyak biaya untuk makan siang saja.
"Kita ada namanya Pujasera, pusat jajan serba ada. Itu oke tuh, masih Rp 20 ribuan sudah kenyang lah pakai nasi sama ayam. Cuma hari ini gara-gara hujan tadi, jadi makan di dalam ada kantin karyawan di basement. Itu bisa selisih Rp 10 ribu lah untuk sekali makan," terangnya.
Biaya ini belum termasuk 'biaya lain' setelah makan, seperti kopi agar tetap segar saat bekerja hingga sore nanti. Sehingga secara keseluruhan Putra bisa menghabiskan dana sampai Rp 40.000 bahkan setelah dirinya berusaha berhemat dari segi pengeluaran makan siang.
"Sekali makan kalau di kantor sih range-nya sekitar Rp 30.000-Rp 40.000. Makanya saya juga bawa tumbler biar kalau makan nggak usah pesan minum. Itu lumayan bisa jadi saving juga sih sebenarnya," paparnya.
(igo/fdl)作者:Ignacio Geordi Oswaldo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()