Ipotnews - Nilai tukar rupiah berakhir melemah terhadap dolar, karena kekhawatiran pelaku pasar bahwa data inflasi Amerika Serikat pada Juli 2025 yang akan dipublikasikan nanti malam menunjukkan peningkatan.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa sore (12/8) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.289 per dolar AS, melemah 10 poin atau 0,06% dibandingkan Senin sore (11/8) dilevel Rp16.279 per dolar AS.
Senior Economist K
B Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, mengatakan pelemahan rupiah hari ini paling dipengaruhi oleh kekhawatiran kenaikan inflasi AS. Karena ada kemungkinan inflasi, baik core dan headline, mereka yang meningkat," kata Fikri saat dihubungi Ipotnews sore ini.
Apabila inflasi AS semakin tinggi, kemungkinan respons dari The Fed adalah menahan penurunan suku bunga acuan. Artinya imbal hasil aset investasi di AS masih lebih menarik dibanding negara lain. "Ini yang membuat indeks dolar AS naik," pungkas Fikri.
Survei Reuters memperkirakan inflasi AS Juli 2025 naik 2,8% secara tahunan. Investor akan menelisik apakah tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump benar-benar mendorong kenaikan harga, setelah laporan Juni menunjukkan tanda-tanda awal dampaknya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga menguat setelah data ketenagakerjaan melemah, dengan probabilitas pasar lebih dari 90% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September, dan dua kali pemangkasan diperkirakan terjadi tahun ini. Namun, jika inflasi melampaui proyeksi, langkah The Fed bisa tertunda.(Adhitya)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()