Terungkap! Bahasa Jadi Masalah Pekerja Migran Sebelum Berangkat ke Luar Negeri

avatar
· 阅读量 29
Terungkap! Bahasa Jadi Masalah Pekerja Migran Sebelum Berangkat ke Luar Negeri
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, penempatan PMI umumnya terhambat penguasaan bahasa asing - Foto: detikcom/Andi Hidayat
Jakarta

Pemerintah Jepang menargetkan 820 ribu pekerja asing hingga tahun 2029 melalui program Specified Skilled Worker (SSW). Namun, penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) dalam program tersebut baru sebesar 12%.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, penempatan PMI umumnya terhambat penguasaan bahasa asing. Karenanya, ia tak berharap banyak pertumbuhan kontribusi penempatan PMI tahun ini.

"Tahap awal kalau bisa (kontribusi PMI lewat SSW) 20%, oke lah. Karena kan begini, problemnya adalah bahasa, butuh waktu, jadi tidak boleh cepat," ungkap Karding kepada wartawan di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Program Pekerja Migran Bisa Tekan Pengangguran & Tambah Devisa Rp 440 T

Karding menjelaskan, saat ini Jepang membutuhkan sekitar 630 ribu untuk tahun ini. Sementara itu, pemerintah baru dapat mengirim sekitar 10.181 PMI dari program SSW.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, karena ini ada banyak peluang, maka kita coba mengajak banyak pihak," ujar dia.

Karding menambahkan, ada beberapa sektor yang diminati PMI di Jepang, di antaranya konstruksi, teknik, kesehatan, farming, manufaktur, hospitality, keamanan, hingga operator komputer. Ia mengaku akan melakukan lawatan ke enam provinsi di Jepang untuk mengoptimalkan penempatan PMI.

"Saya juga minggu depan ini mau ke Jepang untuk ketemu langsung dengan perusahaan dan pemerintah provinsi. Ada 6 provinsi untuk saya temui untuk buka," tutupnya.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest