Ipotnews - Kurs rupiah berpeluang melanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat, setelah tekanan terhadap Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga acuan makin besar.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis pagi (14/8) pukul 09.20 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.099 per dolar AS, menguat 103 poin atau 0,64% dibandingkan Rabu sore (13/8) dilevel Rp16.202 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan tekanan pada the Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan semakin kuat, walau kemaren pejabat - the Fed masih bertahan dengan sikap hawkish. "Ini menimbulkan kekhawatiran Jerome Powell dan beberapa pejabat mungkin bisa mengundurkan diri," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS yang masih terus melemah oleh meningkatnya tekanan pemangkasan suku bunga the Fed di bulan September. Sentimen risk on dan inflow dana asing juga akan ikut mendukung penguatan rupiah.
"Range kurs rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.100 - Rp16.250 per dolar AS," ujar Lukman.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengeluarkan seruan paling tegas hingga saat ini agar Federal Reserve (The Fed) memotong suku bunga. Ia menyarankan suku bunga acuan bank sentral turun setidaknya 1,5 poin persentase dari level saat ini.
"Saya pikir kita bisa mengalami serangkaian penurunan suku bunga, dimulai dengan penurunan suku bunga 50 basis poin pada September," kata Bessent dalam wawancara dengan Bloomberg Surveillance, Rabu (13/8)
"Jika melihat model apa pun, bunga acuan] kita seharusnya 150, 175 basis poin lebih rendah," ujar Scott.
Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia masih memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga pada 2025, asalkan pasar tenaga kerja tetap solid.
"Untuk sisa tahun ini, saya masih memproyeksikan satu kali pemangkasan," kata Bostic pada Rabu (13/8) dalam sebuah acara di Red Bay, Alabama.
"Perkiraan itu juga bergantung pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat. Jika pasar melemah secara signifikan, keseimbangan risikonya akan berbeda dan jalur kebijakan yang tepat juga akan berubah," ujar Bostic.(Adhitya)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()