Ipotnews - Jagung berjangka Chicago naik tipis, Jumat, tetapi merosot 2% sejauh pekan ini dan mendekati level terendah kontrak setelah estimasi yang lebih tinggi untuk hasil panen Amerika Serikat dan Brasil menunjukkan pasar global memiliki pasokan yang cukup.
Harga kedelai berjangka sedikit melemah karena aksi ambil untung menghambat momentum reli yang dipicu downgrade prospek panen Amerika.
Gandum berjangka juga melemah setelah mengikuti penurunan harga jagung selama seminggu, karena peningkatan prospek panen di Australia Barat memperkuat ekspektasi pasokan yang melimpah.
Kontrak jagung teraktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,1% menjadi USD397,50 per bushel pada pukul 13.21 WIB, demikian laporan Reuters, di Canberra, Jumat (15/8).
"Tampaknya tidak ada masalah pasokan yang signifikan di pasar biji-bijian global," kata analis Commonwealth Bank, Dennis Voznesenski.
"Kondisi musiman terlihat menguntungkan. Tidak ada alasan untuk membenarkan kenaikan harga yang berkelanjutan."
Brasil akan memanen 137 juta metrik ton jagung pada 2024-2025, menurut badan pertaniannya, Conab, yang menaikkan estimasi produksi jagung kedua sebesar 5 juta ton.
Penilaian Conab ini muncul setelah Departemen Pertanian AS ( USDA ) secara signifikan menaikkan estimasi panen jagung Amerika, yang akan dipanen dalam beberapa bulan mendatang.
Harga jagung AS yang rendah tampaknya mendorong permintaan, mencegah kejatuhan lebih lanjut.
Penjualan net ekspor jagung AS sebesar 2.047.813 ton pada pekan yang berakhir 7 Agustus mendekati batas atas kisaran estimasi perdagangan, dengan USDA juga mengonfirmasi serangkaian penjualan swasta.
Pada komoditas lain, kedelai CBOT yang paling aktif turun 0,1% menjadi USD1.027,50 per bushel, tetapi melejit 4% sejauh ini pekan ini, dan gandum untuk kontrak pengiriman September melemah 0,2% menjadi USD502,50 per bushel dan diperkirakan mencatat kerugian mingguan 2,3%.
Penjualan net ekspor kedelai AS lebih besar dari perkiraan pada pekan yang berakhir 7 Agustus, tetapi absennya China dari pasar Amerika membuat trader khawatir dan membatasi harga.
Ekspor kedelai AS berisiko kehilangan penjualan senilai miliaran dolar ke China karena perundingan perdagangan bilateral berlarut-larut. (ef)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()