Tembaga Shanghai Cetak Kenaikan Mingguan Disokong Kekhawatiran Pasokan

Ipotnews - Harga tembaga Shanghai mengakhiri pekan ini di area positif, didukung kekhawatiran pasokan di Zambia dan laba semester pertama yang kuat dari produsen Cile, Antofagasta.
Kontrak tembaga di Shanghai Futures Exchange melemah 0,08% menjadi 79.060 yuan (USD11.008,23) per ton siang ini, tetapi ditutup naik 0,66% pekan ini.
Sementara, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,02% menjadi USD9.764,5 per metrik ton pada pukul 14.10 WIB, dan melorot 0,01% sepanjang minggu ini, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (15/7).
Data yang dirilis Kamis menunjukkan output tembaga di Zambia, produsen terbesar kedua di Afrika, melorot pada kuartal kedua, sehingga menempatkan target peningkatan produksi menjadi 1 juta metrik ton pada 2025 dalam bahaya.
Pemerintah berupaya meningkatkan output tembaga untuk memulihkan perekonomian, tetapi produksi yang lebih rendah berarti Zambia harus meningkatkan produksi 27% pada paruh kedua tahun ini untuk mencapai targetnya.
Sementara itu, raksasa tambang Cile, Antofagasta, mencatat lonjakan laba hampir 60% sepanjang paruh pertama tahun ini berkat lonjakan output dan harga produk tembaga.
Tembaga, bahan baku utama untuk sektor kelistrikan, konstruksi, dan teknologi transisi energi hijau, diperkirakan diuntungkan oleh pertumbuhan sektor kendaraan listrik dan penggunaan yang sedang berkembang seperti pusat data bertenaga AI.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,06% menjadi USD2.618 per ton, nikel naik 0,33% jadi USD15.080, timbal (lead) melemah 0,2% ke posisi USD1.985,5, timah menguat 0,05% ke level USD33.480, dan seng (zinc) berkurang 0,63% jadi USD2.830,5.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium menguat 0,31% jadi 20.770 yuan, nikel merosot 1,2% ke posisi 120.600 yuan, timbal naik 0,21% menjadi 16.850 yuan, timah turun 0,66% ke level 266.820 yuan, dan seng menyusut 0,16% jadi 22.505 yuan. (ef)

Sumber : Admin