
Bukan kendaraan listrik atau fesyen murah yang mendorong kebangkitan budaya China. Ratusan penggemar di seluruh dunia yang membuat mata tertuju pada China justru karena boneka Labubu.
Perusahaan pembuat Labubu asal China, Pop Mart International Group Ltd belum lama ini membuka toko pertamanya di Jerman. Toko itu menambah daftar panjang toko mereka yang mencapai lebih dari 500 di seluruh dunia.
"Itu (Labubu) adalah sesuatu yang disukai generasi muda. Tidak hanya di Tiongkok atau Asia, tetapi juga di seluruh dunia," kata Michelle Cheng, salah satu Pimpinan tim riset konsumen Asia di Goldman Sachs dikutip dari CNBC, Senin (18/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gen Z di China Gemar Jajan, Saham Mixue-Labubu Melesat |
Pop Mart memperkirakan terjadi lonjakan laba sebesar 350% dari tahun ke tahun pada paruh pertama tahun ini. Goldman Sachs memperkirakan dalam jangka panjang, penjualan Pop Mart dapat mencapai US$ 11,3 miliar secara global, setara dengan penjualan Lego.
Perusahaan itu bahkan bersaing dengan merek-merek lama Jepang seperti Sanrio dan Bandai. Pada 2024, penjualan Pop Mart naik 107%, sementara Sanrio, rumah bagi Hello Kitty melaporkan lonjakan sebesar 45%.
Kesuksesan Pop Mart bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah bagian dari strategi disengaja yang telah memikat hati konsumen dengan beberapa penawaran eksklusif.
"Akhirnya Tiongkok menjadi lebih terlihat dan kaum muda tidak lagi mengaitkan persepsi merek negatif terhadap Tiongkok," kata Yaling Jiang, seorang analis konsumen.
(kil/kil)作者:Anisa Indraini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()