Harga CPO Lanjutkan Kenaikan Sesi Ketiga Beruntun

• Harga CPO Malaysia menguat tiga sesi beruntun, tertinggi sejak 7 Maret.
• Didukung penguatan minyak nabati Dalian dan pelemahan ringgit, meski harga minyak mentah melemah membatasi kenaikan.
• Ekspor CPO 1-15 Agustus diperkirakan naik hingga 21,3%.

Ipotnews - Futures minyak sawit mentah (CPO) Malaysia memperpanjang penguatan untuk sesi ketiga berturut-turut pada Selasa (19/8), menyentuh level tertinggi sejak 7 Maret. Kenaikan ini ditopang oleh penguatan harga minyak nabati pesaing di bursa Dalian serta pelemahan ringgit, meskipun harga minyak mentah yang melemah membatasi ruang penguatan.
Kontrak acuan CPO untuk pengiriman November di Bursa Derivatif Malaysia naik 44 ringgit atau 0,97% menjadi 4.603 ringgit (US$1.089,73) per metrik ton pada awal perdagangan.
Di Dalian, kontrak minyak sawit naik 1,15%, sementara kontrak soyoil paling aktif (DBYcv1) menambah 0,07%. Sebaliknya, harga soyoil di Chicago Board of Trade ( CBOT ) melemah 0,32%. Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing di pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah turun pada awal perdagangan Asia, seiring pelaku pasar menanti rencana pembicaraan tiga pihak antara Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat terkait perang di Ukraina yang berpotensi melonggarkan sanksi terhadap minyak mentah Rusia.
Futures minyak mentah yang lebih lemah membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Sementara itu, ringgit -- mata uang perdagangan CPO -- melemah 0,09% terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing.
Surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit periode 1-15 Agustus meningkat antara 16,5% hingga 21,3%.
Menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao, harga CPO berpotensi terkoreksi menuju 4.542 ringgit per metrik ton berdasarkan pola gelombang dan garis tren kenaikan.(Reuters)

Sumber : Admin