CPO Melesat Tiga Sesi Beruntun, Sentuh Level Tertinggi Lima Bulan

avatar
· 阅读量 19
  • Harga minyak sawit Malaysia naik ke level tertinggi dalam lebih dari lima bulan, didorong penguatan harga minyak nabati Dalian dan pelemahan ringgit yang membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing.
  • Minyak sawit mendapat dukungan tambahan dari lonjakan ekspor, dengan estimasi peningkatan antara 16,5% hingga 21,3% pada paruh pertama Agustus dibanding bulan sebelumnya.
  • Kenaikan dibatasi oleh penurunan harga minyak mentah, karena rencana perundingan antara Rusia, Ukraina, dan AS bisa mengakhiri perang dan mencabut sanksi, menekan harga energi global dan mengurangi daya tarik CPO sebagai bahan biodiesel.

Ipotnews - Minyak sawit (CPO) berjangka Malaysia naik untuk sesi ketiga berturut-turut, Selasa, dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan, didorong penguatan minyak nabati Dalian dan depresiasi ringgit, meski pelemahan harga minyak mentah membatasi kenaikan tersebut.
Harga minyak sawit acuan untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melonjak 48 ringgit, atau 1,05%, menjadi 4.607 ringgit (USD1.090,41) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Selasa (19/8).
"Kontrak tersebut mengikuti kenaikan minyak nabati Dalian, sementara pelemahan ringgit Malaysia yang masih berlanjut juga memberikan dukungan," menurut trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Kontrak minyak sawit Dalian melesat 1,17%, sementara kontrak minyak kedelai (soyoil) teraktifnya naik 0,19%. Minyak kedelai di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,28%.
Minyak sawit mengikuti pergerakan harga minyak pesaingnya karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Ringgit, mata uang perdagangan CPO, melemah 0,09% terhadap dolar, membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Juga mendukung pasar, surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit selama periode 1-15 Agustus kemungkinan melambung antara 16,5% dan 21,3% dari bulan sebelumnya.
Harga minyak merosot karena pelaku pasar mempertimbangkan rencana perundingan tiga arah antara Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang dapat berujung pada pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia.
Harga minyak mentah berjangka yang lebih lemah membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest