- Harga aluminium berfluktuasi usai sentuh level terendah dua pekan akibat tarif impor 50% dari AS, namun ditopang harapan permintaan musiman dari China.
- Tarif baru AS berdampak terbatas, karena banyak produk terkena tarif tidak mengandung aluminium dalam jumlah besar.
- Logam dasar cenderung stagnan jelang simposium Fed; seng menguat karena pasokan diperkirakan turun akibat perawatan smelter di China.
Ipotnews - Aluminium terombang-ambing, Rabu, setelah mencapai level terendahnya dalam lebih dari dua pekan menyusul langkah Amerika Serikat memperluas tarif impor 50% bagi produk berbahan logam tersebut. Namun, harapan akan membaiknya permintaan secara musiman di China--konsumen utama--menahan kerugian.
Kontrak aluminium yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah 0,1% pada perdagangan siang hari menjadi 20.570 yuan (USD2.864,38) per metrik ton.
Pada awal sesi perdagangan, harga aluminium menyentuh level terendah sejak 4 Agustus di posisi 20.430 yuan, demikian laporan Reuters, di Beijing, Rabu (20/8).
Sementara, harga aluminium acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,1% menjadi USD2.566 per ton, per pukul 14.41 WIB setelah mencapai level terendah sejak 4 Agustus di awal sesi, yakni USD2.558.
Selasa, Departemen Perdagangan AS mengatakan akan menaikkan tarif baja dan aluminium untuk lebih dari 400 produk, termasuk turbin angin dan peralatan rumah tangga.
"Ekspor produk aluminium China ke Amerika akan terus menurun setelah tarif yang diperluas itu, tetapi karena produk yang baru ditambahkan tidak mengandung aluminium dalam jumlah besar, dampak keseluruhannya akan terbatas," ujar analis Xinye Futures.
Kompleks logam dasar sebagian besar diperdagangkan dalam kisaran ketat menjelang simposium Federal Reserve pekan ini yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut kepada investor tentang sikap kebijakan moneter bank sentral.
"Pemotongan suku bunga kemungkinan akan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi dan mendorong permintaan logam," kata analis ANZ, Rabu.
Selain itu, China mempertahankan suku bunga acuan pada Agustus untuk bulan ketiga berturut-turut, ketika otoritas mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk meluncurkan stimulus moneter.
Logam dasar lainnya di bursa berjangka Shanghai, tembaga turun 0,3%, nikel melemah 0,48%, timbal (lead) melorot 0,51% sementara seng (zinc) naik 0,18% dan timah menguat 0,5%.
Di kompleks LME, tembaga naik 0,18%, nikel turun 0,11%, timbal menyusut 0,38%, dan seng bertambah 0,04%.
Seng di kedua bursa menguat didorong prospek berkurangnya pasokan karena "smelter China berencana melakukan perawatan tungku selama September dan Oktober", menurut penyedia informasi Shanghai Metals Market. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()