Saham Eropa Cetak Level Tertinggi Usai Isyarat Powell Soal Pemotongan Suku Bunga

avatar
· 阅读量 38
  • Isyarat potensi turunnya suku bunga AS dari Jerome Powell memicu kenaikan besar-besaran saham Eropa ke level tertinggi 5 bulan.
  • Indeks STOXX 600 menguat dan hampir sentuh rekor, didorong sektor pertambangan dan konsumen.
  • Optimisme ini dibayangi risiko, seperti kontraksi ekonomi Jerman dan ketidakpastian geopolitik Rusia-Ukraina.

Ipotnews - Saham-saham Eropa ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari lima bulan pada Jumat (22/8) akhir pekan ini setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memberikan isyarat mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole.
Indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600 ditutup menguat 0,4% dan hanya berjarak kurang dari 1% dari rekor tertinggi sepanjang masa. Ini merupakan minggu ketiga berturut-turut indeks tersebut mencetak keuntungan. Mayoritas bursa regional juga ditutup di wilayah positif.
Indeks DAX Jerman ke posisi 24.363 setelah menguat +69.75(+0.29%). Sementara itu saham-saham blue chip di bursa Londonjuga ke zona hijau. Indeks FTSE -100 Inggris menguat 0,13% ke posisi9.321. Begitu pula dengan Indeks CAC-40 Perancis bergerak naik ke level7.969.69 setelah menguat0.40%.
Komentar Powell membuka peluang untuk pemotongan suku bunga dalam pertemuan Fed pada 16-17 September. Meski demikian bank sentral AS tersebut juga akan sangat memperhatikan data pekerjaan dan inflasi yang akan diterima sebelum pertemuan tersebut.
Para pedagang kini memberikan probabilitas hampir 90% untuk pemotongan suku bunga Fed pada September, meningkat dari sekitar 75% sebelum pernyataan Powell.
"Fakta bahwa Fed kini bersiap untuk memberikan pemotongan suku bunga 25 basis point yang diharapkan pasar, setidaknya, menciptakan banyak euforia," kata Ipek Ozkardeskaya, Analis Senior di Swissquote Bank. "Secara umum, ketika Fed bersikap dovish (longgar), hal itu positif bagi pasar keuangan global."
Sektor pertambangan memimpin kenaikan dengan keuntungan 1,6%, mengikuti kenaikan harga tembaga yang mencapai level tertinggi dalam satu minggu setelah komentar Powell. Sektor yang berorientasi konsumen seperti otomotif dan pariwisata menyusul, masing-masing naik 1,4% dan 1,3%. Di sisi lain, sektor asuransi mengalami penurunan terbesar, turun 0,6%.
Namun, UBS dalam sebuah catatan menyatakan bahwa mereka tetap "netral" terhadap ekuitas Zona Euro karena pasar Eropa masih menghadapi ketidakpastian makro jangka pendek. Mereka juga menurunkan perkiraan pertumbuhan laba untuk kawasan tahun ini menjadi -3% dari sebelumnya 0%.
Kemajuan dalam mengakhiri perang di Ukraina juga masih terhenti, dengan pasar menunggu kejelasan lebih lanjut setelah optimisme awal dari pertemuan Rusia dan Ukraina dengan AS mereda.
"Semakin lama waktunya, semakin besar probabilitas untuk tidak membuat kemajuan menuju perdamaian yang berkelanjutan dan itu bisa membebani pasar Eropa ke depannya," tambah Ozkardeskaya.
Sementara itu, data pada Jumat menunjukkan ekonomi Jerman menyusut 0,3% pada kuartal kedua tahun 2025, lebih dalam dari yang dilaporkan sebelumnya.
Di sektor lain, pembuat cat Dulux, AkzoNobel, melonjak 6,8% setelah investor aktivis Cevian Capital mengambil saham 3%, menurut pengajuan regulator pasar Belanda, AFM. Saham Standard Chartered juga gained 4,2% setelah bank tersebut mengatakan telah menerima putusan yang menguntungkan dari Departemen Kehakiman AS dalam kasus perdata yang telah berlangsung lama.
Sebaliknya, saham-saham bank Polandia melemah setelah kementerian keuangan mengusulkan kenaikan pajak penghasilan badan untuk sektor tersebut. Dua bank terbesar PKO BP dan Pekao menjadi yang terburuk performanya di STOXX 600 setelah melemah masing-masing 12,2% dan 11,2%. PKO mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Februari 2022.
(reuters/mk/AI))

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest