- Emas tergelincir tipis karena dolar menguat, meski tetap didukung harapan pemangkasan suku bunga AS.
- Pasar prediksi 87% peluang the Fed memangkas suku bunga 25 bps pada September.
- Investor menanti data PCE AS, yang diperkirakan tunjukkan inflasi inti naik ke 2,9%.
Ipotnews - Harga emas tergelincir dari level tertinggi dua pekan, Senin, akibat penguatan dolar AS, namun harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve setelah pernyataan bernada dovish dari Chairman Jerome Powell pekan lalu, masih memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Emas di pasar spot turun 0,08% menjadi USD3.369,05 per ons pada pukul 13.59 WIB, setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 Agustus pada perdagangan Jumat, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Senin (25/8).
Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember melemah 0,14% menjadi USD3.413,60 per ons.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam empat pekan. Penguatan dolar membuat logam kuning menjadi kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Analis City Index, Matt Simpson, mengatakan emas masih memiliki level support kuat di kisaran USD3.350. "Isyarat dovish dari Powell membantu emas membentuk level swing low yang signifikan pada Jumat lalu. Namun, untuk reli yang berkelanjutan, dibutuhkan data inflasi dan tenaga kerja yang lebih lemah," ujarnya.
Jumat, Powell dalam pernyataannya mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve bulan depan. Dia menyebutkan risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, meskipun inflasi masih menjadi ancaman. Namun, dia menegaskan bahwa keputusan belum final.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 87% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan September, dan total pelonggaran hingga akhir tahun ini diprediksi mencapai 48 basis poin, menurut FedWatch Tool CME Group.
Logam kuning cenderung semakin berkilau dalam kondisi suku bunga rendah, karena opportunity cost untuk memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas menjadi lebih rendah.
Sementara itu, pasar saham Asia dibuka menguat pada awal pekan ini, menyambut positif kemungkinan dimulainya kembali siklus pemangkasan suku bunga Amerika.
Investor kini menanti rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Amerika yang dijadwalkan Jumat. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti melesat ke level tertinggi sejak akhir 2023, yaitu 2,9%.
Logam lainnya, harga perak naik 0,3% menjadi USD38,94 per ons, platinum turun 0,2% ke posisi USD1.359,66, dan paladium stagnan di USD1.126,41 per ons. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()