Pidato Powell Di Jackson Hole Tenagai Penguatan Rupiah

Rupiah menguat signifikan: Ditutup di level Rp16.259 per dolar AS pada Senin (25/8), menguat 91 poin (0,56%) dibandingkan Jumat (22/8).
Pemicu utama: Sikap dovish Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidato di Jackson Hole, yang membuka peluang pemangkasan suku bunga pada FOMC September 2025.
Alasan The Fed: Inflasi masih ada, tetapi pelemahan pasar tenaga kerja memberi ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter.
Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat karena efek pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Simposium Jackson Hole yang mengeluarkan isyarat pemangkasan suku bunga acuan untuk FOMC September 2025.
Mengutip data Bloomberg pada Senin sore (25/8) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.259 per dolar AS, menguat 91 poin atau 0,56% dibandingkan Jumat sore (22/8) dilevel Rp16.350 per dolar AS.
Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengakui penguatan kurs rupiah yang cukup besar dipengaruhi pidato Powell dalam simposium Jackson.
"Penguatan rupiah dipengaruhi sikap dovish Powell dalam pidato di Jackson Hole Symposium," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews, sore ini.
Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell membuka ruang pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC pada September 2025 mendatang.
Pidatonya dalam simposium ekonomi Jackson Hole, Wyoming, Jumat (22/8), memicu gairah di pasar modal dan meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Powell menegaskan, meski inflasi masih membayangi, tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja memberi alasan bagi The Fed untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan.
"Namun, dengan kebijakan berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan perubahan keseimbangan risiko dapat memerlukan penyesuaian kebijakan," ujar Powell dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/8).(Adhitya/AI)

Sumber : admin