Perang Rusia-Ukraina Ancam Gangguan Pasokan, Harga Minyak Melambung

avatar
· 阅读量 19
  • Brent dan WTI melejit didorong kekhawatiran sanksi AS terhadap minyak Rusia dan serangan Ukraina pada infrastruktur energi Rusia.
  • Pembicaraan damai yang berjalan lambat memicu ancaman sanksi AS, sementara serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran di terminal dan kilang minyak Rusia.
  • Kenaikan produksi OPEC + menambah pasokan, namun prospek pemangkasan suku bunga AS dan potensi tarif Trump membatasi momentum harga minyak.

Ipotnews - Harga minyak melonjak sekitar 2%, Senin, memperpanjang kenaikan pekan lalu, di tengah kekhawatiran gangguan pasokan akibat potensi sanksi baru Amerika terhadap Rusia dan serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Moskow.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD1,07 atau 1,58% menjadi USD68,80 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (25/8) atau Selasa (26/8) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung USD1,14 atau 1,79% menjadi USD64,80 per barel.
Pelaku pasar mengantisipasi langkah tegas dari Washington, setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Ukraina dalam dua pekan ke depan. Trump juga mengisyaratkan kemungkinan pengenaan tarif tinggi terhadap India terkait pembelian minyak dari Rusia.
Sementara itu, Wakil Presiden Amerika, JD Vance, menyatakan Rusia membuat "konsesi signifikan" menuju penyelesaian negosiasi damai. Namun, analis menilai proses negosiasi berjalan lambat. "Ada kesan bahwa pembicaraan damai berlangsung alot. Risiko sanksi baru tetap terbuka jika tidak ada kemajuan," ujar Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Ketegangan meningkat setelah Ukraina kembali melancarkan serangan drone ke fasilitas energi Rusia pada akhir pekan. Serangan terhadap terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga memicu kebakaran besar, menurut pejabat Rusia.
Di saat bersamaan, kilang Novoshakhtinsk masih terbakar selama empat hari berturut-turut akibat serangan serupa. Kilang tersebut memiliki kapasitas produksi sekitar 100.000 barel per hari dan sebagian besar outputnya diekspor.
Meski pasar mencermati risiko gangguan pasokan dari Rusia, dampaknya tertahan oleh langkah OPEC + yang mulai membalikkan pemangkasan produksi sebelumnya. Kembalinya pasokan tambahan jutaan barel ke pasar menjadi penyeimbang utama, ungkap Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank.
Delapan anggota OPEC + dijadwalkan menggelar pertemuan pada 7 September untuk menyetujui kenaikan output lebih lanjut.
Dari sisi makro, sentimen risiko investor juga meningkat setelah Chairman Federal Reseve, Jerome Powell, Jumat, memberi sinyal potensi pemangkasan suku bunga pada pertemuan September. Namun, sebagian analis menilai reli minyak masih terbatas.
"Dua acuan harga minyak terlihat kekurangan momentum," kata Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova. Dia menambahkan bahwa pasar semakin meyakini kebijakan tarif Trump dapat menekan pertumbuhan ekonomi global dan pada akhirnya membatasi permintaan bahan bakar. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest