jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore menguat sebesar 92 poin atau 0,56 persen menjadi Rp 16.259 per USD dari sebelumnya Rp 16.351 per USD.
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan Senin sore (25/8).
Penguatan rupiah terjadi seiring opsi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) makin terbuka.
- Tarif Trump Ganggu Rupiah, Mata Uang Garuda Lemas
“Sentimen global berperan besar, terutama setelah pasar mencerna hasil Jackson Hole Symposium yang berlangsung akhir pekan lalu,” ujarnya kepada di Jakarta, Senin.
Pada forum tersebut, sejumlah pejabat The Fed memberikan sinyal pemangkasan suku bunga Fed dalam beberapa bulan mendatang.
Alasan di balik potensi ini ialah adanya perlambatan inflasi dan kebutuhan menjagai momentum dan kebutuhan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
- Rupiah Ditutup Menguat Melampaui Ekspektasi
“Sikap dovish ini langsung menekan indeks dolar AS (Amerika Serikat), yang sebelumnya sempat reli, sehingga memberi ruang penguatan bagi mata uang utama dunia termasuk mata uang rupiah,” ungkap Taufan.
Mengutip Anadolu, Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan September 2025.
加载失败()