HOUSTON, investor.id -Harga minyak menguat pada Rabu (27/8/2025). Setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) lebih besar dari perkiraan, sekaligus menimbang potensi dampak dari tarif baru AS terhadap India.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent crude naik 83 sen (1,2%) ke US$ 68,05 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 90 sen (1,4%) ke US$ 64,15 per barel. Kedua kontrak sempat turun lebih dari 2% pada Selasa (26/8/2025).
Data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,4 juta barel menjadi 418,3 juta barel, lebih besar dari ekspektasi analis dalam survei Reuters sebesar penurunan 1,9 juta barel.
Stok bensin AS turun 1,2 juta barel dibandingkan perkiraan penurunan 2,2 juta barel. Sedangkan stok distilat, termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 1,8 juta barel dibandingkan perkiraan kenaikan 885 ribu barel.
Analis senior Price Futures Group Phil Flynn menilai, angka permintaan bensin mendukung harga minyak dan menunjukkan orang-orang bersiap bepergian pada akhir pekan Labor Day. "Ini adalah puncak musim mengemudi musim panas sekaligus momentum terakhir untuk campuran bensin musim panas," ungkapnya.
Fokus lain pasar adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang menggandakan tarif impor dari India hingga 50%, sebagai respons terhadap pembelian minyak Rusia oleh India. Tarif ini mulai berlaku Rabu.
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, meski belum ada indikasi gangguan pasokan, ketidakpastian apakah AS akan menargetkan aliran minyak membuat beberapa pedagang menahan diri untuk mengambil posisi baru.
Kementerian Keuangan India menyatakan, meski dampak langsung tarif AS terhadap ekspor terbatas, efek riaknya tetap menimbulkan tantangan ekonomi yang perlu diatasi.
Penyerangan Kilang Minyak
Di saat yang sama, serangan terhadap infrastruktur energi meningkat di Rusia dan Ukraina. Rusia melancarkan serangan drone besar-besaran ke infrastruktur energi dan gas di enam wilayah Ukraina. Sementara Ukraina menyerang kilang minyak dan infrastruktur ekspor Rusia beberapa hari terakhir.
Utusan khusus AS Steve Witkoff menyebut, akan bertemu perwakilan Ukraina di New York pekan ini, dan Washington juga sedang berunding dengan Rusia untuk mengakhiri perang.
Rusia menaikkan rencana ekspor minyak dari pelabuhan barat sebesar 200 ribu barel per hari di bulan Agustus setelah serangan ke kilangnya pekan lalu, menurut sumber dekat pemerintah.
Sementara itu, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan, suku bunga kemungkinan akan turun di masa mendatang, namun pembuat kebijakan akan menunggu data ekonomi berikutnya sebelum memutuskan apakah pemangkasan suku bunga tepat pada pertemuan 16-17 September.
Penurunan suku bunga dapat menurunkan biaya pinjaman konsumen dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()